Prosumut
Musik

Gratis, Band Dangdut Amerika Tampil di Medan

PROSUMUT – Band asal Pittsburg Amerika Serikat, Dangdut Cowboys menggelar konser serta workshop di Kota Medan. Hal itu disampaikan oleh Konsul Amerika Juha P. Salin di Hotel JW Marriott, Jalan Putri Hijau Nomor 10, Rabu 13 Maret 2019 sore.

“Hari ini saya sangat senang karena bisa membawa grup musik “Dangdut Cowboys” yang mewakili semangat keberagaman Amerika Serikat dan apresiasi kami terhadap budaya Indonesia,” sebutnya.

Pergelaran musik itu sebagai bentuk apresiasi terhadap hubungan diplomatis Indonesia dan Amerika yang sudah genap 70 tahun, 13 Maret 2019.

Selain itu, penampilan Dangdut Cowboys juga sebagai bentuk kecintaan Amerika terhadap budaya asli Indonesia.

“Hari ini genap sudah hubungan diplomatik Amerika-Indonesia selama 70 tahun. Jadi, kami dari Konsulat Amerika akan menggelar konser dangdut untuk merayakan itu,” kata Salin.

“Sebelumnya, kita juga menggelar konser kecil musik di SMK 11 Medan. Lalu Kamis (14 Maret 2019) juga akan melaksanakan workshop mahasiswa etnomusikologi USU,” sambungnya.

Sementara, pendiri Dangdut Cowboys sekaligus profesor bidang etnomusikologi di University of Pittsburg, Andrew Weintraub mengatakan, konser tersebut menjadi penampilan pertamanya di Indonesia.

“Dan Kota Medan menjadi kota yang pertama kami kunjungi. Seperti dikatakan tadi, band Dangdut Cowboys didirikan pada tahun 2007, saat itu saya sedang meniliti dangdut,” ujar Andrew.

Sebelum membentuk band, Andrew pernah melakukan penelitian tentang musik identitas. Karena itu menurut Andrew, bukan sembarang memilih genre.

Tetapi, genre dangdut ia pilih karena berkaitan dengan penelitiannya. Pada penelitian panjangnya, Andrew mencari berbagai informasi mengenai perkembangan musik dangdut klasik hingga kontemporer.

Hasil penelitian Andrew dirangkum dalam sebuah buku yang diberi judul ‘Dangdut Identitas dan Budaya Indonesia’.

“Pada waktu itu, sebagai profesor saya ingin membuat musik identitas dan kebudayaan Indonesia melalui musik. Hasilnya ini, namanya ‘Dangdut Identitas dan Budaya Indonesia’,” jelas Andrew.

Di dalam buku ini saya membahas tentang sejarah musik dangdut sejak tahun 1970 sampai 2010. Buku yang diterbitkan Oxford University Press pada waktu itu. Buku saya ini juga menceritakan perubahan musik dangdut pada tahun 1970 hingga 2010,” lanjutnya.

Menurut Andrew, di negeri asalnya tidak sedikit penikmat musik dangdut. Hal itu dapat dibuktikan dengan beberapa konser yang telah mereka gelar di beberapa kota di Amerika.

“Di Amerika banyak juga orang yang suka dengan musik dangdut. Itu bisa dilihat dari Youtube saat kami konser di Pittsburg, Washington DC dan New York. Penontonnya cukup banyak dan sedang berkembang,” kata Andrew.

Andrew bersama Dangdut Cowboys tidak memainkan musik dangdut ala Indonesia. Ia sedikit memberi perpaduan warna seperti Reggae, Rock dan Pop. Meski begitu, Dangdut Cowboys maupun Andrew sendiri belum merilis lagu buatannya.

“Original songs? Enggak ada. Jadi semuanya musik Reggae, Rock, Pop dicampurkan dengan musik dangdut. Jadi belum ada lagu orisinil buatan saya,” ungkapnya.

Berkat kecintaannya terhadap dangdut dan niatnya ingin memperkenalkan dangdut di mata dunia, Andrew membentuk Dangdut Cowboys.

“Selain itu, saya ingin menyebarkan musik dangdut dengan luas melalui band yang berasal dari Pittsburg, Amerika yang dimainkan semua bule. Bagi saya musik dangdut enak untuk didengar dan berjoged. Jadi feel-nya sangat kuat, saya seperti dipanggil oleh musiknya,” tuturnya.

Dalam konsernya, Dangdut Cowboys memainkan beberapa lagu populer seperti Mandi Madu, Santai, Cinta Sampai Di Sini, Perawan Atau Janda, Lagi Syantik dan Alamat Palsu.

Andrew mengaku, musisi dangdut yang ia favoritkan adalah Rhoma Irama. Itu karena lagu-lagu Rhoma banyak menginspirasi musisi dangdut lain. Selain itu, lagu-lagunya masih sering dimainkan.

“Buat saya Haji Rhoma Irama masih yang paling top memainkan musik dangdut. Karena lebih dari 700 lagu yang sudah diciptakan dan lagu-lagunya masih dimainkan oleh musisi-musisi populer sekarang,” akunya.

Sebelumnya Andrew menegaskan, musik dangdut adalah musik asli kebudayaan Indonesia. Pernyataan Andrew bukan sembarang ucap. Itu ia buktikan dari hasil penelitiannya.

Akan tetapi cerita mengenai perjalanan budaya Indonesia cukup panjang. Andrew mengakui musik dangdut itu asli Indonesia.

Di sisi lain, kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia juga mempengaruhi terbentuknya suatu budaya, maupun berpadunya dua atau tiga budaya yang melahirkan budaya baru, akulturasi.

Dalam budaya musik sendiri, beberapa musik tradisional juga mendapat pengaruh dari musik India, Arab, Eropa, Amerika hingga Latin.

“Jadi kebudayaan Indonesia itu campur, cross roads of cultures. Setiap budaya luar memberi pengaruh,” tandas Andrew.(*)

Konten Terkait

Melihat Perjalanan “Simak Dialog”, Grup Jazz Peraih Album Terbaik AMI 2019

valdesz

Festival Dangdut, Akhyar Sebut Musik Menyatukan Kita

Editor prosumut.com

Aber Wijaya Luncurkan Album Wanderlust

Editor Prosumut.com

Di Lapangan Benteng Medan, Slank Kecam Bandar Narkoba yang Racuni Milenialis Indonesia

Val Vasco Venedict

Dukung Industri Musik, Collabonation Talent Hunt IM3 Cari Musisi Muda Medan

Editor prosumut.com

Band Jamrud Bius Ribuan Penonton di Lapangan Merdeka Binjai

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara