PROSUMUT – Ratusan nelayan di Desa Jaring Halus Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat Sumatera Utara, takut melaut. Hal itu disebabkan kabut asap yang membatasi jarak pandang.
Pasalnya, jarak pandang di tengah laut berkisar 200-300 meter. Kebakaran hutan di Riau, Sumatera Selatan dan Jambi, tidak hanya berdampak mengganggu kesehatan.
Namun akibat dari kabut asap yang ditimbulkan, juga menggangu hasil tangkapan nelayan. Hal tersebut juga berdampak kepada perputaran ekonomi masyarakat.
Salah seorang nelayan, M Nahar (35) menjelaskan, sudah tiga pekan belakangan tidak melaut karena takut kesasar saat pulang. Selain itu, kabut asap juga mengancam keselamatan yang dapat menyebabkan kecelakaan di tengah laut.
“Sudah tiga Minggu tidak ke laut kami takut tak dapat jalan pulang karena tertutup kabut asap, dan kami juga takut tabrakan perahu,” katanya, Selasa 24 September 2019.
Buntut tidak melaut, nelayan hanya bisa duduk-duduk termenung di pinggiran. Sebagian di antaranya mencari kesibukan masing-masing.
Ada yang memperbaiki perahu. Ada juga yang memperbaiki alat tangkap.
Sementara itu, Plt Kepala Desa Jaring Halus, Adek Agustiani membenarkan warganya sudah lama tidak melaut dikarenakan kabut asap yang tebal lantaran mengganggu jarak pandang. “Desa Jaring Halus jumlah penduduknya 875 kepala keluarga dan 3.350 jiwa. 99 persen berprofesi sebagai nelayan karena Desa Jaring Halus termasuk desa pulau,” ujarnya.(*)