PROSUMUT – Dokter (dr) Sofyan Tan kembali meluncurkan buku tentang biografinya yang berjudul ‘Sofyan Tan Dokter Penakluk Badai’. Peluncuran buku biografi edisi kedua ini dirangkai sekaligus dengan bedah buku dan pameran foto yang digelar di Regale International Convention Center, Jalan Adam Malik, Medan, Sabtu 24 September 2022.
“Buku ini merupakan revisi dari buku sebelumnya yang telah diterbitkan pada tahun 2009,” kata J Anto, penulis buku ‘Sofyan Tan Dokter Penakluk Badai’ dalam acara tersebut.
Anto mengatakan, buku yang baru diluncurkan ini mengalami perubahan cukup signifikan, terutama karena ada bab yang dihilangkan dan ada bab baru yang ditambahkan. Bab yang dihilangkan berisi testimoni sejumlah pihak terhadap kiprah Sofyan Tan.
Meski demikian, sejatinya inti testimoni mereka masih bisa dibaca dalam narasi di beberapa bab pada buku edisi kedua ini.
“Bab baru yang ditambahkan dalam buku edisi kedua tersebut berisi pengalaman politik Sofyan Tan saat maju dalam Pilkada Medan 2010. Sofyan Tan yang berpasangan dengan Nelly Armayanti menghadapi berbagai drama politik,” jelas Anto.
Lebih lanjut Anto mengatakan, buku tersebut juga menceritakan perjalanan hidup Sofyan Tan yang humanis dan penuh cobaan. “Sofyan Tan kaya dengan pengalaman hidup yang humanis. Pengalaman itulah yang memperkaya buku ini,” ujarnya.
Felix Iskandar Harjatanaya, putra Sofyan Tan menjelaskan kenapa buku biografi tentang ayahnya mengambil judul ‘Dokter Penakluk Badai’.
“Dari kecil papa sering kena badai. Satu di antaranya yaitu meninggalnya kakek (orang tua Sofyan Tan), sehingga papa harus mencari uang sendiri untuk membiayai kuliah. Namun demikian, di balik badai yang terjadi ada sinar matahari yang bersinar,” ungkap Felix.
Dia berharap buku biografi ini dapat menjadi inspirasi semua orang. “Semoga kelak lahir generasi seperti sosok Sofyan Tan dan melanjutkan perjuangannya,” ucap Felix.
Sementara itu, Sofyan Tan menyatakan dalam buku biografinya itu ingin menyampaikan bahwa politik tidak selalu identik dengan uang. Asalkan, dengan kesungguhan modal sosial yang tinggi menolong banyak orang atau rakyat kecil.
“Saya terus mendorong anak-anak yang kurang mampu, terkhusus di fakultas kedokteran agar mampu menyelesaikan studinya. Ini menjadi tekad saya, sehingga lahir dokter-dokter yang mewariskan karakter kuat dalam membangun Indonesia dengan keberagaman dan nilai sosial yang tinggi,” tuturnya.
Putra Nababan yang menjadi salah satu pembedah buku tersebut mengatakan, Sofyan Tan merupakan politisi yang berkarakter dan mampu menginspirasi untuk fokus dalam membangun karakter lewat dunia pendidikan.
Menurut Putra, sebagai seorang politisi, Sofyan Tan telah menunjukkan karakter dan cara berpolitik yang selalu mengedepankan kepentingan masyarakat. Fokusnya dalam dunia pendidikan dengan selalu mengedepankan peningkatan ilmu pengetahuan dan mengesampingkan berbagai sekat-sekat perbedaan, merupakan salah satu bagian penting dalam upaya merekatkan persatuan bangsa.
“Beliau (Sofyan Tan) merepresentasikan apa yang disebut oleh Bung Karno penting dalam pembangunan, yakni ‘Nation and Character Building’,” ujarnya.
Pembedah buku lainnya, Lely Zailani menuturkan, biografi Sofyan Tan menjadi hal yang menarik sekaligus menjadi perenungan bagi Indonesia bahwa diskriminasi yang didasarkan pada isu SARA merupakan hal yang harus dihapuskan. Hal ini sudah ditunjukkan oleh Sofyan Tan, dimana segala bentuk diskriminasi hanya akan mendatangkan berbagai kesusahan.
“Beliau menceritakan betapa susahnya hidup dalam berbagai perlakuan yang diskriminatif, seperti yang beliau tuliskan saat masih menjalani kuliah di kedokteran,” terangnya.
Lely menambahkan, diharapkan nantinya terdapat buku biografi tersebut edisi berikutnya. “Jika nanti ada edisi berikutnya tentang buku tersebut, dapat menceritakan peran perempuan yaitu kontribusi istri Sofyan Tan dalam perjalanan hidup,” imbuhnya. (*)
Editor : Muhammad Idris

previous post
next post