PROSUMUT — Belum genap dua minggu pascadiperbaiki, Jembatan Titi Besi di Jalan Lubuk Pakam-Dolok Masihul, Serdang Bedagai (Sergai) sudah rusak lagi.
Pantauan wartawan pada Senin 20 Maret 2023, adapun badan jalan yang rusak dengan kondisi besi-besi menyembul tersebut, tepat di titik yang baru diperbaiki.
Mirisnya, bekas coran semen sebagai lapisan konstruksi sebelumnya tampak mulai terkelupas.
Untuk diketahui, jembatan yang menghubungkan Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai tersebut kembali dibuka pada Jumat malam 10 Maret 2023.
Kondisi jembatan ditutup lantaran dalam masa pengerjaan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara.
Sardjono, seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Serbajadi, Sergai, mengaku kesal dengan kerusakan Jembatan Titi Besi.
“Ini sudah berulang kali terjadi, kita patut pertanyakan pekerjaan yang dilakukan instansi Pemprov Sumut tersebut,” ucapnya.
Kali ini, tegas dia, tak bisa ditolerir kualitas pekerjaan yang dilakukan rekanan Dinas PUPR Sumut. Sebab belum lagi dua minggu pascadibuka, kondisi jembatan sudah kembali rusak.
“Pak gubernur Sumut kita minta menegur itu kepala dinasnya, kacau betul pekerjaan yang dia lakukan di daerah kami ini.
Tempo hari belum lagi tiga bulan diperbaiki, sudah rusak. Ini baru juga seminggu lebih mulai nampak keluar besi-besinya,” ucap pria sepuh ini.
Kepada Bambang Pardede, Kadis PUPR Sumut, ia pun sampaikan untuk mengawasi langsung pekerjaan kontraktor di lapangan.
“Pak Bambang jangan cuma terima laporan dari anggota atau KUPT-nya, cek itu pekerjaan mereka di lapangan.
Awasi sampai selesai, speknya dan segala macam itu jangan sampai ada yang tak sesuai,” katanya.
Mengenai isu yang beredar bahwa ada oknum warga setempat yang dengan sengaja dan senang apabila infrastruktur dimaksud rusak, Sardjono berharap supaya Gubernur Edy Rahmayadi berkoordinasi dengan aparat penegak hukum.
“Percumalah kita punya gubernur mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB kalau persoalan begitu saja tak mampu diatasi.
Saya pikir beliau juga perlu menelusurinya isu-isu semacam ini, karena aneh saja baru diperbaiki sudah rusak lagi. Dan ini sudah berulangkali terjadi,” tegas dia.
Ditutupnya Jembatan Titi Besi dampak kerusakan, diketahui memang kerap dimanfaatkan masyarakat setempat untuk ‘membantu’ setiap pengendara yang melintas.
Secara bergiliran dari pagi hingga malam, mereka mengarahkan setiap kendaraan agar tak terperosok ke lubang sembari menyodorkan kardus berharap imbalan dari pengendara.
Kondisi serupa akan dialami pengendara terutama para sopir truk maupun mobil pribadi jika jembatan ditutup penuh, ketika melalui jalur alternatif.
Yakni, dari Pulau Gambar, Deli Serdang menuju Desa Tambak Cekur, Kec. Serbajadi. Di mana pada beberapa persimpangan yang mereka lalui, sekelompok masyarakat melakukan hal serupa seperti di wilayah Jembatan Titi Besi.
“Untuk itu kita minta segeralah diperbaiki lagi dengan kualitas yang lebih bagus supaya Jembatan Titi Besi nyaman untuk dilalui.
Apalagi Lebaran sudah mau dekat, kita harap jangan sampai mengganggu aktivitas masyarakat. Jembatan Titi Besi ini sangat vital untuk perekonomian masyarakat sekitar seperti kami,” tandasnya. (*)
Reporter: Pran Hasibuan
Editor: M Idris