PROSUMUT – Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (Sumut) memaparkan capaian kinerja sepanjang tahun 2023. Dalam capaian ini, Balai Bahasa Sumut mengimplementasikan tiga program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek lewat 7 KKLP (Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional) dan satu pekerjaan layanan administrasi.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumut, Hidayat Widiyanto menjelaskan tiga program prioritas dimaksud, pertama, pelindungan bahasa dan sastra daerah. “Ini dalam rangka melindungi bahasa daerah di seluruh Indonesia. Ada 718 bahasa daerah yang tercatat dan perlu kita lindungi,” ungkap Hidayat pada Taklimat Media Produk dan Capaian 2023 Balai Bahasa Provinsi Sumut di Hotel City Hall, Medan, Selasa 5 Desember 2023.
Program prioritas kedua, literasi kebahasaan dan kesastraan. “Nilai kecakapan literasi kita masih rendah. Karena itu, ini menjadi pekerjaan rumah untuk meningkatkan nilai literasi kita,” sambung Hidayat.
Sedangkan program prioritas ketiga, internasionalisasi bahasa Indonesia. Ini terkait bagaimana penggunaan bahasa Indonesia dikancah internasional. “Pada 20 November 2023 lalu, bahasa Indonesia diakui menjadi salah satu bahasa internasional. Bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa resmi dalam Sidang Umum UNESCO,” sebutnya.
Hidayat menuturkan, dari tiga program prioritas tersebut, Balai Bahasa Provinsi Sumut menerjemahkan ke dalam tujuh pekerjaan teknis atau KKLP dan satu pekerjaan layanan administrasi.
Adapun tujuh KKLP tersebut, pertama adalah KKLP Pembinaan dan Bahasa Hukum. Kegiatan yang dilakukan yaitu penyuluhan kebahasaan bagi tenaga pendidik dan penegak hukum di 6 kabupaten/kota (Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu, Medan, Tapanuli Selatan, Tebing Tinggi, Samosir).
Kemudian, kegiatan generasi muda terbina melalui bengkel sastra dan musikalisasi puisi digital. Lalu, terlayaninya penegak hukum dalam penanganan kasus kebahasaan.
“Ada 118 kasus kebahasaan yang diterima, dan kami membantu menyelesaikan kasus-kasus tersebut baik yang ditangani kepolisian, pengadilan hingga kejaksaan,” ujar Hidayat.
Kedua, KKLP UKBI (Uji Kemahiran Bahasa Indonesia). Ini dilakukan dalam rangka mendukung literasi kebahasaan dan kesastraan. Kegiatan yang dilakukan yaitu sosialisasi dan pengujian UKBI bagi pimpinan SMP Negeri dan Swasta di Medan, Gunungsitoli, Tebing Tinggi, Karo, serta pimpinan SMP/SMA Negeri dan Swasta di Kabupaten Toba.
Sejauh ini sudah 9.030 peserta yang dites dari Sumut. Jumlah peserta ini meliputi, SMA/SMK 4.773 peserta, SMP 3.032 peserta, mahasiswa 996 peserta, dan umum 229 peserta. “Target kita tahun 2023 ini sebanyak 10 ribu peserta dilakukan tes UKBI. Saat ini masih ada waktu untuk mencapai target 10 ribu peserta,” kata Hidayat.
Ketiga, KKLP Literasi dengan kegiatan memutakhirkan komunitas literasi. Tujuannya, agar seluruh komunitas literasi di Sumut saling bersinergi dan tergabung dalam satu jaringan yaitu Jaringan Komunitas Literasi Sumut. Kegiatan lainnya, festival literasi, pemilihan duta bahasa Sumatera Utara 2023, kampanye berbahasa santun di media sosial, dan sebagainya.
Keempat, KKLP Perkamusan dan Peristilahan. Kegiatan yang dilakukan yakni penyusunan Kamus Ulu-Indonesia. Ini merupakan upaya untuk melestarikan bahasa daerah, dengan cara menginventarisasi dan mendeskripsikan kosakata bahasa Ulu dalam bentuk kamus. Selain itu, inventarisasi kosakata bahasa daerah untuk pemerkayaan kosakata bahasa Indonesia. Dalam hal ini, mengumpulkan kosakata bahasa daerah untuk pemerkayaan kosakata bahasa Indonesia.
Selanjutnya, KKLP Pelindungan dan Pemodernan, KKLP Penerjemahan, dan KKLP Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. (*)
Editor: M Idris
