Prosumut
Kesehatan

2 Mahasiswi FK USU Suspect Difteri Dipulangkan

PROSUMUT – Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik (RSUPHAM), Medan, akhirnya memulangkan dua mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) asal Malaysia yaitu LW (21) dan U (21), yang mengalami suspect difteri.

“Keduanya dibolehkan pulang pada Kamis (3 Oktober 2019) sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka sempat dirawat hampir dua minggu,” kata Kasubbag Humas RSUPHAM, Rosario Dorothy Simanjuntak (Rosa), Minggu 6 Oktober 2019.

Menurut Rosa, dibolehkan pulang kedua mahasiswi tersebut karena kondisinya sudah membaik. Namun begitu, mereka masih dalam masa pengobatan.

BACA JUGA:  RS Adam Malik Jadi Pelopor Teknologi IVL untuk Pasien Jantung Koroner di Sumut

“Keduanya masih harus tetap minum obat sesuai dengan resep dokter yang menanganinya. Mereka juga dalam pengawasan sampai nantinya benar-benar sembuh,” tukasnya.

Salah satu tim dokter pasien suspect difteri RSUPHAM, dr Restuti Hidayani Saragih mengatakan, keduanya sudah memang sudah pulang dan berobat jalan.

“Responnya sesuai dengan yang diharapkan saat terapi ketika menjalani perawatan,” ucap dia.

BACA JUGA:  Dinkes Medan Siapkan Penyesuaian Insentif Bagi Dokter Spesialis RSUD Pirngadi

Diungkapkan Restuti, saat berada di rumah mereka tetap harus minum antibiotik selama 14 hari.

Jenis antibiotiknya eritromisin berbentuk pil. Selain itu, keduanya juga diwajibkan berada di dalam rumah dan mengurangi aktivitas atau kontak dengan orang lain di luar rumah.

“Sama seperti orang yang baru sembuh dirawat karena terkena penyakit tipes, mereka harus harus istirahat di rumah,” tuturnya.

Untuk diketahui, LW dan U mulai dirawat di RSUPHAM tak lama setelah teman satu kos mereka, Nurul Arifah Ahmad Ali (20), mahasiswi FK USU asal Malaysia meninggal dunia karena suspect difteri pada Sabtu 21 September 2019.

BACA JUGA:  Dinkes Medan Siapkan Penyesuaian Insentif Bagi Dokter Spesialis RSUD Pirngadi

Keduanya, masuk ke rumah sakit tersebut pada Jumat 20 September 2019.

Mereka mengalami gejala demam dan rasa sakit menelan. Bahkan, dari salah satunya ada ditemukan selaput putih di langit-langit mulutnya dan satu lagi hanya kemerahan. (*)

Konten Terkait

Ketika Rokok Elektrik Dinyatakan Berbahaya

valdesz

Sumut Terima 4 Ribu Vial Vaksin Sinopharm

Editor prosumut.com

Camat dan Kapus Wajib Validasi Data Stunting

Editor prosumut.com

Power Teams Gelar Khitan Massal di Klinik Beautify Indonesia, Sunat Bukan hanya Soal Potong Jahit

Editor prosumut.com

Terkait Penanganan Covid-19, Sumut Masih Butuh 350 Tenaga Medis

admin2@prosumut

Info Virus Corona pada Kurma Ternyata Hoaks Sejak 2017

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara