PROSUMUT – Pembangunan Jembatan Wampu di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara tak kunjung siap.
Imbasnya, pengerjaan yang menelan waktu panjang itu juga mengakibatkan rumah warga sekitar tepatnya Dusun Pantai Luas Desa Stabat Lama Barat Kecamatan Wampu rusak.
DPRD Langkat menyahuti laporan rumah warga yang rusak. Melalui Komisi D, RDP digelar dengan mengundang PT Nur Ikhsan Minasa Mulya selaku kontraktor pelaksana kerja, Rabu 15 Januari 2020 lalu.
Koordinator Komisi D DPRD Langkat, Antoni memimpin rapat yang turut dihadiri Camat Wampu Syamsul Adha, Kades Stabat Lama Barat Tengku Firmansyah dan masyarakat.
Dalam rapat, warga berharap agar perusahaan untuk secepatnya memperbaiki rumah warga yang rusak akibat dari pengerjaan Jembatan Wampu.
“Rumah kami retak-retak akibat pengerjaan jembatan ini,” beber salah seorang warga, Ainul Hidayat.
Sementara itu, pemborong proyek menyatakan, ada efek yang kuat akibat pemasangan paku bumi pengerjaan jembatan tersebut.
Katanya, ada 14 rumah warga terdampak akibat hal tersebut. Pihaknya juga akan bertanggung jawab.
“Selambat-lambatnya awal minggu pertama bulan Februari 2020, rumah warga akan selesai kami perbaiki,” ucapnya.
Pengerjaan Jembatan Wampu dibangun sepanjang 140 meter dengan tinggi 80 meter ditargetkan rampung Maret 2020. Disebut-sebut, jembatan itu paling tinggi di Sumut.
Selain perbaikan rumah yang rusak, dalam RDP itu Camat Wampu berharap pihak perusahaan mengeluarkan dana CSR untuk pembangunan gerai penjualan durian di Kecamatan Wampu. (*)