Prosumut
Pemerintahan

Tim Monev On Site Turun Langsung Ke Desa dan Puskesmas

PROSUMUT – Tim Monev On Site Tahun Anggaran 2019 Evaluasi atas intervensi pencegahan stunting, melanjutkan kunjungnya dengan turun langsung kelapangan ke Desa Kebun Kelapa dan Puskesmas Hinai Kiri Kecamatan Secanggang, Kamis 12 September 2019.

Dimana sebelumnya, telah disambut kedatangannya oleh Bupati Langkat Terbit Rencana PA melalui Sekdakab Langkat dr H Indra Salahudin, di Ruang Pola Kantor Bupati Langkat, Stabat, Rabu 11 September 2019.

Dalam melakukan tinjauan lapangan tersebut, Tim Monev On Site dipimpin oleh Azat Sudrajat dari Dirjen Anggaran Kemenkeu RI bersama rombongan lainnya, Adil dari Kemenkes RI, Kristin dari Kemendikbud RI dan Jumhadi dari Kementerian Desa RI, didampingi oleh Kepala Bappeda H Sujarno berserta sejumlah SKPD terkait lainnya.

BACA JUGA:  Camat Harus Cermati Potensi Wilayah

Azat menjelaskan, kunjungan lapangan ini, bermaksud untuk mendengarkan langsung keluhan dan kendala dari tim terpadu penanganan stunting dan masyarakat Langkat, dalam upaya pencegahan stunting di masing-masing Desa Lokus.

Hasilnya nanti, sambung Azat, untuk dibawah ke pusat (Jakarta) sebagai laporan, yang selanjutnya akan ditindaklanjuti, sebagai upaya penanganannya.

“Hal ini dilakukan agar upaya pencegahan stunting dapat terus berjalan dengan baik, tampa menemukan kendala yang berarti. Dengan begitu, semoga anak-anak Indonesia, khususnya Langkat benar-benar terbebas dari stunting, sehingga dapat tumbuh kembang dengan sempurna, sebagai persiapan, menjadi generasi emas bangsa,” pungkasnya.

Diketahui, Tim Monev On Site melakukan dialog interaktif dengan Camat, para Kades, tim PKK Desa, Posyandu dan PAUD selaku bagian dari tim terpadu, serta perusahaan yang telah memberikan CSR nya, PT Buana dan kepada para ibu hamil.

BACA JUGA:  Perlu Keseriusan Tangani Persoalan Pupuk

Camat Secanggang, Sofiyan Tarigan, menyampaikan, yang menjadi kendala tim terpadu adalah fasilitas oprasional anggaran untuk melaksanakan program pencegahan stunting. Pihaknya berharap, pemerintah pusat dan daerah dapat menambahkan anggaran tersebut.

“Selama ini tim terpadu sudah sangat baik menjalankan program, sehingga angka stunting dapat menurun drastis. Jika anggarannya ditambahkan lagi, pasti tim terpadu akan semakin maksimal menjalankan tugasnya,” ujarnya.

Sementara Bupati Langkat melalui kepala Bappeda H. Sujarno, menjelaskan perlunya anggaran dalam pencegahan stunting. Karena pihaknya telah menyusun SK Tim Rencana Aksi Daerah Intervensi Percepatan Penurunan Stunting yang melibatkan lintas sector terkait.

BACA JUGA:  Camat Harus Cermati Potensi Wilayah

Yaitu melibatkan seluruh intasi terkait (peranan multi sector), mulai dari Dinas PPKB dan PPA membentuk kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yg terintegrasi dengan PAUD dan Posyandu di 10 desa lokus stunting, dengan pelatihan kader dan menyediakan Alat Permainan Edukstif / BKB Kit, lalu membentuk Kampung KB di 10 desa lokus stanting.

“Yang dimasing-masing desa dilakukan pencanangan, dengan mengadakan pelatihan ekonomi bagi kepala rumah tangga perempuan yang pesertanya dari desa kebun kelapa dan secanggang,” paparnya.

Terpisah, dijelaskan Kadis Kominfo H Syahmadi, upaya penanggulangan stunting sebelumnya sudah dilakukan intervensinya melalui remaja, ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita serta melibatkan pimpinan daerah dan lintas sektor. (*)

Konten Terkait

Pjs Bupati Labuhanbatu Monitoring Kesiapan Bawaslu Jelang Pilkada

Editor Prosumut.com

Pakpak Bharat Selenggarakan Pelatihan Konvensi Hak Anak

Editor prosumut.com

BKD Pemko Medan Klaim 90 Persen Pejabatnya Sudah Serahkan LHKPN ke KPK

Editor prosumut.com