PROSUMUT – Masyarakat yang datang berkunjung ke ramadhan fair di Jalan Mesjid Raya, Medan merasa kecewa dan komplain dengan parkir di sekitar lokasi. Sebab, tarifnya mahal sehingga tak jarang para pengunjung terlibat debat dengan para penjaga parkir liar.
Padahal Wali Kota Medan Tengku Dzulmi Eldin ingin, Ramadhan Fair jadi ajang promosi pariwisata Kota Medan. Selain itu, Eldin juga ingin Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terus berkembang dengan gelaran ramadan fair.
Tampaknya para petugas parkir liar memanfaatkan momen ramadan fair ke-16 untuk meraup keuntungan pribadi.
Tarif parkir pun dipatok Rp 5 ribu hanya untuk sepeda motor. Kehadiran para petugas Dinas Perhubungan juga tak membuat takut oknum parkir luar.
“Ngeri juga ya, baru parkir motor aja kena Rp5 ribu. Kalau seperti ini bagaimana mau banyak yang datang,” ujar Jafar, salah satu pengunjunh, Kamis 9 Mei 2019.
Tak jauh beda disampaikan Dimas. Kata dia, tarif parkir Rp5 ribu untuk sepeda motor sudah tak sesuai dengan aturan.
“Setahu saya, parkir motor itu hanya Rp2 ribu. Ini kok bisa Rp5 ribu, dari mana dasarnya,” ucap dia.
Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin yang mendengar soal parkir terlalu mahal mengaku terkejut. Eldin menyatakan, pihaknya malah tidak ada mematok biaya alias gratis.
“Tidak ada pengutipan parkir, nanti kita berikan sanksi kepada mereka yang mengutip. Itu tetap tidak boleh, karena ada penjagaan petugas,” ujar Eldin.
Kepala Dinas Perhubungan Medan, Iswar Lubis pun berang mendengar informasi soal parkir liar tersebut. Dia berjanji akan langsung melakukan penindakan.
“Kalau masih ada masyarakat yang nakal menjadi tugas kita untuk mengamankannya. Petugas kita langsung keliling. Jadi perhatian kita untuk perketat pengamanan. Akan langsung kita tindak,” cetusnya.(*)