PROSUMUT – Balai Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan memprediksi wilayah Sumatera Utara (Sumut) masih berpotensi hujan hingga akhir Desember 2025.
Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Endah Pariamita menyebutkan pada dasarian I (1-10 Desember) potensi hujan dengan intensitas ringan-sedang masih terjadi di pesisir timur seperti Langkat, Medan, Deli Serdang, dan Serdang Bedagai. Wilayah pantai barat juga berpotensi mengalami hal yang sama.
“Potensi hujan masih ada hingga dasarian III. Namun intensitasnya mulai menurun dibandingkan November,” katanya
BMKG menegaskan hingga kini belum terpantau adanya potensi siklon baru yang dapat memicu cuaca ekstrem.
Hujan yang muncul lebih disebabkan dinamika atmosfer regional, seperti belokan angin, konvergensi, serta tingkat labilitas udara.
Tidak ada badai besar seperti siklon yang mengintai Sumatera Utara. Tidak pula ada anomali global seperti ENSO atau IOD yang sedang mengamuk.
“Justru faktor globalnya ini lemah. Tidak banyak mendukung pertumbuhan awan,” ucapnya.
Namun hujan tetap turun. Kadang deras, kadang hanya gerimis panjang yang menyusup di antara bangunan kota. Lalu apa penyebabnya?
Jawabannya ada di level regional, lebih dekat, lebih lokal, dan justru lebih menentukan. Masih ada belokan angin di atas Sumut.
Angin yang semula datang dari berbagai arah, bertemu, membelok, lalu menumpuk di atas pesisir timur.
“Makanya kemarin itu hujan turun cukup merata. Ada akumulasi angin di wilayah kita,” ungkapnya.
Masuk Desember, Sumut belum sepenuhnya lepas dari curah hujan. Dasarian pertama hingga ketiga masih menyimpan potensi hujan ringan-sedang, terutama di Langkat, Medan, Deli Serdang, hingga Serdang Bedagai.
Pantai barat dan kawasan pegunungan pun masih berpotensi basah meski dengan intensitas menurun.
Rumor soal siklon yang akan datang ditepis BMKG. Hingga kini, belum ada tanda-tanda terbentuknya badai besar di sekitar wilayah Indonesia.
“Hujan ini lebih karena faktor lokal, belokan angin, konvergensi, dan labilitas udara,” tuturnya.
Desember mungkin tetap lembap, tetapi intensitasnya tak lagi sedahsyat November. Yang bekerja kini adalah angin-angin kecil yang diam-diam bertemu, berbelok, lalu melahirkan hujan. (*)
Editor: M Idris
previous post

