PROSUMUT – Pusat Vulkanologi dan dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat setidaknya ada 20 gunung api yang statusnya di atas normal. Status paling tinggi atau level waspada masih diberikan kepada Gunung Sinabung, di bawahnya ada Gunung Anak Krakatau, Soputan, Gamalama, dan Karangetang.
Puluhan gunung itu, kata Juru Bicara PVMBG, Kasbani dibagi menjadi tiga bagian mulai dari level waspada, siaga, hingga awas.
“Tahun ini memang banyak gunung api yang erupsi. Hampir setiap hari meletus. Makanya laporan dari pos pemantau bisa enam jam sekali,” ujar Kasbani, Minggu (30/12/2018).
Karena itu, PVMBG meminta masyarakat yang berlibur atau mendaki, agar menjaga radius aman. Ia mencontohkan Gunung Soputan si Sulawesi Utara yang memiliki radius aman empat kilometer. Begitu juga dengan Gunung Agung di Bali.
Namun demikian, gunung api yang berstatus normal seperti Tangkuban Perahu, Ciremai, Salak, dan Galunggung ada peringatan agar tak menginap di bibir kawah.
Untuk memantau seluruh gunung api itu, PVMBG memiliki sejumlah peralatan mulai dari seismograf, Global Positioning System (GPS), dan kamera CCTV.
Hanya saja, menurut Kasbani, jumlah alat pemantau itu berbeda di tiap-tiap gunung.
“Kalau Gunung Agung, kita punya 16 seismik, jadi tergantung gunungnya. Sementara Merapi, dipantau 30 seismograf,” katanya.
Seismograf merupakan alat untuk mengetahui aktivitas detak jantung gunung api, sedangkan GPS berfungsi memantau kembang-kempisnya.
Masyarakat pun, kata dia, bisa ikut memantau kondisi terkini gunung api di website dan aplikasi berbasis telepon pintar yakni “magma indonesia”. (editor)