Prosumut
Ekonomi

Sofyan Tan: Sensus Ekonomi 2026 Harus Jadi Titik Balik

PROSUMUT – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, dr Sofyan Tan, mengatakan bahwa Indonesia masih ‘dijajah’ secara ekonomi melalui ketergantungan pada impor.

Karena itu, salah satu solusi agar bisa lepas dari penjajahan tersebut adalah melalui pemetaan ekonomi yang akurat dan komprehensif, yang akan dilakukan lewat Sensus Ekonomi 2026.

“Hari ini kita masih dijajah. Tempe, tahu, dan roti yang jadi makanan rakyat, bahan bakunya seperti kedelai masih impor.

Padahal kita negara yang kaya, tanah subur, dan matahari bersinar sepanjang tahun. Artinya kita bisa menanam apa saja, dan kapan saja,” kata Sofyan Tan saat menjadi keynote speaker dalam acara Sosialisasi Sensus Ekonomi 2026 dan Peningkatan Literasi Statistik Masyarakat yang digelar di Hotel Cambridge, Jalan S Parman, Medan, Rabu 14 Oktober 2025.

Menurutnya, Sensus Ekonomi 2026 harus menjadi titik balik untuk membaca arah pembangunan ekonomi ke depan.

Data yang dikumpulkan harus bisa menjawab pertanyaan mendasar, usaha apa yang layak dikembangkan? Kenapa banyak usaha mati? Apa penyebabnya, regulasi, retribusi, atau pungutan liar?

“Misalnya banyak usaha tekstil tutup. Sensus harus bisa menjelaskan apakah karena biaya tinggi, persaingan, atau aturan yang tidak berpihak.

Jika masalahnya ada pada perda, permen, PP, atau UU, maka regulator harus berani mencabutnya,” tegas Sofyan.

Lebih lanjut ia menekankan bahwa hasil Sensus Ekonomi tidak boleh berhenti sebagai data statistik semata, tapi harus menjadi bahan penyusunan peta jalan kebijakan ekonomi nasional untuk 10 tahun ke depan.

Sehingga, bagi pengusaha ataupun pelaku usaha dapat memakai data Sensus Ekonomi 2026 sebagai panduan, sektor apa yang menurun peminat dan pasarnya, serta bidang mana yang sedang tren dan bakal banyak peminatnya di pasar.

“Mereka bisa putuskan apakah harus ekspansi, diversifikasi, atau bahkan alih usaha,” ujarnya.

Hadir dalam acara, Inspektur Utama BPS RI Dadang Hardiwah, Kepala BPS Sumut Asim Saputra, Kepala BPS Kota Medan Hafsah Aprilia, para pejabat fungsional madya BPS dan undangan.

Inspektur Utama BPS RI Dr Dadang Hardiwah mengatakan pesertanya hari ini mahasiswa yang sangat disiplin. Karena sejam sebelum acara semua peserta sudah duduk rapi di ruangan. Berbeda dengan acara-acara lain yang diselenggarakan BPS biasanya panitia yang nungguin peserta.

Menurutnya, selama dua hari berjalan, semangat para peserta luar biasa dalam belajar dan keingintahuan yang tinggi tentang statistik.

“Ini membanggakan bagi kami di BPS melihat antusiasme peserta yang sudah hadir dan ikut berdiskusi selama beberapa kali pertemuan,” ujar Dadang.

BPS dalam hal ini terbuka bagi mahasiswa yang ingin bergabung untuk menjadi mitra statistik sebagai petugas sensus.

Dalam merekrut petugas, ada mekanisme dan seleksi dimana diharapkan petugas yang terpilih harus punya kualifikasi yang baik dan kapabilitas yang mumpuni serta jujur dalam mengerjakan pendataan sensus.

Kepala BPS Sumut Asim Saputra menyampaikan persiapan pelaksanaan Sensus 2026 sudah berjalan dengan baik.

Kegiatan ini bagian dari tiga rangkaian tugas besar BPS yakni tiap tahun yang berakhiran 0 Sensus Penduduk, lalu setiap tahun berakhiran 3 Sensus Pertanian lalu tiap tahun berakhiran 6 Sensus Ekonomi.

“Usaha agar para pengusaha mau didata dan menjadi responden tentu ini akan terus diikhtiarkan.

Kami akan menjaga betul kerahasiaan data dari responden. Melalui hasil Sensus Ekonomi 2026 nanti, BPS akan siapkan satu set data statistik dalam memotret perekonomian di Indonesia,” ujarnya. (*)

Editor: M Idris

BACA JUGA:  Sofyan Tan: Kuasai Statistik, Kunci Sukses Masa Depan

Konten Terkait

Roadshow Digital Creative Entrepreneurs Hadir di Medan

Editor prosumut.com

Pandemi Corona Picu Pelemahan Harga Komoditas Unggulan Sumut

admin2@prosumut

Hari Ini IHSG Turun 26 Poin

Editor prosumut.com

Ekonomi Sumut Triwulan II-2023 Tumbuh 5,19 Persen

Editor prosumut.com

Rugikan Pedagang Beras, Komisi III DPRD Medan Minta Gerakan Pangan Murah di Pasar Tradisional Dihentikan

Editor prosumut.com

Bank Mandiri Error! Nasabah Panik di Twitter

Ridwan Syamsuri
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara