PROSUMUT – Peristiwa penembakan secara membabi buta yang terjadi beberapa waktu lalu di Masjid Christchurch, Selandia Baru membuat berbagai lapisan masyarakat di seluruh dunia marah.
Bukan hanya dari warga muslim, para non muslim juga ikut berempati terhadap para korban yang berjatuhan. Tak terkecuali juga para geng motor yang ditakuti di Selandia Baru, mereka juga berempati dengan ikut menjaga masjid pasca kejadian tersebut.
Terlebih saat ditangkap, si pelaku Brenton Tarrant menunjukkan kode dengan jarinya yang dicurigai merupakan simbol dari Supremasi Kulit Putih atau White Power.
Adalah Klub-klub motor seperti The Mongrel Mob, King Cobra, dan The Black Power telah berjanji melindungi komunitas Muslim lokal mereka di seluruh negeri. Tindakan ini dilakukan setelah sebelumnya 50 orang tewas dan 50 lainnya cedera dalam serangan pada 15 Maret silam.
“Kami akan mendukung dan membantu saudara-saudari Muslim kami selama mereka membutuhkan kami,” kata Presiden Waikato Mongrel Mob, Sonny Fatu, dilansir di Bussiness Insider, Kamis 21 Maret 2019.
Ia menawarkan penjagaan Masjid Jamia di Hamilton.
Ia mengungkapkan, komunitasnya tentu akan melakukan penjagaan untuk melindungi umat Islam. Mereka juga akan mengenakan pakaian yang sesuai.
“Kami tidak akan dipersenjatai. Kami dengan aman mengamankan perimeter yang terjaga keamanannya, dengan anggota masyarakat lainnya untuk memungkinkan mereka merasa nyaman,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Asosiasi Muslim Waikato Asad Mohsin mengatakan, ia menghargai dukungan yang diterima dari berbagai kalangan masyarakat, berbagai minat, dan kepribadian.
“Itu semua memberi kita kekuatan untuk mengatasi kesedihan yang kita alami,” ujar Mohsin.