PROSUMUT – Keinginan pendukung Dedi Mulyadi sebagai capres 2024, yang dideklarasikan di sejumlah daerah mulai banyak mendapatkan tanggapan.
Namun, Koordinator Pro Dedi Mulyadi (ProDem) Sumatera Utara (Sumut), Khilman Rajani Nasution menegaskan, bahwa bentuk dukungan tersebut adalah murni dari masyarakat tanpa adanya permintaan dari Kang Dedi Mulyadi (KDM).
“Kami mendengar adanya isu jika KDM memobilisasi massa, tapi itu sama sekali tidak benar, tidak berdasar atau menghina logika publik di era digital saat ini. Dimana setiap orang bisa mengetahui kinerja KDM dari media sosial. Maka kami berdiri sendiri karena penilaian sendiri dan analisis sendiri dalam menentukan dukungan kepada siapa pun yang layak kami anggap untuk didukung,” ungkapnya, Rabu 9 Februari 2022.
Bahkan katanya, ada isu berkembang tentang gerakan meminta KDM di copot dari anggota DPR RI. Jika benar terjadi, maka publik juga akan menilai bahwa orang baik di negeri ini tidak dapat tempat.
Sebab katanya, harus diakui bahwa KDM menentang tambang-tambang ilegal, berjuang membantu rakyat dalam setiap permasalahan, menentang perkebunan ilegal.
“Menurut kami kinerja KDM sebagai wakil rakyat adalah sebuah langkah baik dan positif untuk rakyat kecil dan bangsa ini. Maka jika isu permintaan pencopotan KDM sebagai wakil rakyat benar adanya, itu sama saja memutus harapan rakyat,” ungkapnya.
Terlebih lanjut Khilman, yang akan berpesta adalah para pelanggar hukum (tambang ilegal, perkebunan ilegal dan penguasa lahan negara secara ilegal) yang selama ini diperjuangkan KDM untuk di benahi.
Menurut dia, sejak kemunculan para tokoh publik di berbagai media massa maupun media sosial, tentu banyak masyarakat yang menaruh perhatian kepada sosok-sosok tersebut. Salah satunya adalah nama KDM yang menjadi sorotan banyak orang.
“Termasuk bagi kami. Ketertarikan itulah yang menurut kami perlu dilanjutkan dalam ruang diskusi antar sesama warga masyarakat yang memiliki pandangan yang sama tentang sosok seorang tokoh publik. Dari beberapa kali diskusi, kami bersepakat untuk membentuk relawan sebagai dukungan kepada KDM, dengan harapan beliau bisa mendapat ruang untuk bisa maju sebagai bakal calon (balon) Presiden RI,” jelas mantan aktivis Medan ini.
Dalam pendirian relawan dengan nama Pro Dedi Mulyadi (Prodem) Sumut, terangnya, dilakukan secara sukarela dan mandiri tanpa ada tekanan dari pihak manapun. Bahkan, kata Khilman, hingga saat ini mereka belum pernah bertemu, berkomunikasi langsung ataupun dengan perantara kepada sosok KDM.
“Kemudian, dukungan yang kami berikan sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai manapun. Sebab, meskipun kami tahu beliau dari partai mana, kami tidak melihat itu sebagai penentu dalam memberikan dukungan,” urainya.
Dia menegaskan, bahwa keberadaan mereka sebagai relawan, bukan atas suruhan dari KDM atau orang suruhan siapapun. Mereka berdiri atas dasar keinginan sendiri, tanpa embel-embel partai, tanpa embel-embel imbalan, melainkan sukarela.
“Sebagaimana negara Demokrasi, tentu rakyat boleh saja memberikan dukungan kepada siapapun yang dianggap layak dan pantas menjadi pemimpin di negeri ini, tanpa terkecuali,” Sebutnya.
Oleh karena itu, Khilman menyampaikan permintaan maaf kepada KDM jika dukungan yang diberikan sebagai capres ternyata menimbulkan polemik.
“Tetapi kami akan terus membangun demokrasi kita lebih sehat dan modern kedepan,” tegasnya.
“Ini terjadi karena inisiatif kami melihat sosok KDM yang layak untuk jadi pemimpin di negeri ini, di mana beliau memiliki rasa cinta kepada sesama manusia dan ketegasannya,” pungkasnya. (*)
Reporter : Rayyan Tarigan
Editor : Iqbal Hrp
Foto :