PROSUMUT – PT PLN (Persero) melalui Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Medan bersama Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) setempat terus melakukan percepatan penanganan gangguan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Brandan-Langsa yang terdampak banjir dan longsor.
Sebagai bagian dari upaya pemulihan, PLN berkolaborasi dengan TNI dari Batalyon 8 Marinir Pangkalan Brandan belum lama ini.
Kolaborasi tersebut difokuskan pada penelusuran lokasi aset terdampak, pengamanan akses serta personel di lapangan, dan mobilisasi peralatan berat yang diperlukan untuk kegiatan perbaikan.
Dukungan TNI menjadi faktor penting mengingat medan dan akses menuju titik gangguan berada di area yang memerlukan pengamanan serta pendampingan personel secara khusus.
“PLN berkomitmen penuh untuk mempercepat recovery SUTT 150 kV Brandan-Langsa.
Sinergi dengan TNI menjadi langkah strategis agar mobilisasi tim dan peralatan dapat berjalan aman dan lancar, terutama di wilayah yang membutuhkan pengawalan khusus,” ujar Manager PLN UPT Medan, Doni Adrean dalam keterangan tertulisnya, Jumat 12 Desember 2025.
Doni menyebutkan, saat ini kegiatan pemulihan masih berlangsung, meliputi inspeksi lanjutan, penyiapan material, serta penanganan struktur jaringan pada titik-titik yang terdampak.
PLN memastikan seluruh proses dilakukan dengan mengutamakan standar keselamatan personel dan keandalan sistem kelistrikan di Sumatera, khususnya wilayah utara.
General Manager PLN UIP3B Sumatera, Amiruddin, menambahkan bahwa kerja sama lintas sektor sangat penting dalam menjaga keberlanjutan pasokan listrik.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada TNI, khususnya Batalyon 8 Marinir Pangkalan Brandan, atas dukungan penuh dalam penanganan ini.
PLN akan terus memastikan layanan listrik tetap andal bagi masyarakat di wilayah Sumatera,” ujar Amiruddin.
PLN mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mendukung proses pemulihan yang sedang dilaksanakan.
Dukungan dan doa dari masyarakat luas turut membantu percepatan tahapan recovery di lapangan. (*)
Reporter: Nastasia
Editor: M Idris

