PROSUMUT – Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) mengusung Salman Alfarisi sebagai bakal calon (balon) walikota Medan (‘Medan 1’).
Dipilihnya Salman Alfarisi yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut Periode 2019-2024 ini menjadi balon Medan 1, tentunya menghadirkan sosok alternatif di Kota Medan dalam pemilihan kepala daerah pada September 2020 mendatang.
“Salman dipilih karena memiliki komitmen moral yang lebih tinggi,” kata Ketua DPP PKS, Tifatul Sembiring di Kantor DPW PKS Sumut, Medan, Kamis 12 Maret 2020.
Menurut Tifatul, berdasarkan track record-nya, 3 walikota terdahulu Kota Medan ini bermasalah dengan hukum. Ada yang sudah divonis bersalah, dan ada juga yang masih menjalani proses hukum.
“Tentunya Masyarakat Medan kecewalah dengan hal-hal seperti ini. Untuk itu, kita ingin mengobati sehingga PKS memutuskan yang komitmen moralnya lebih kuat dan memiliki visi untuk membangun Kota Medan,” katanya.
Dari sisi sosial, sebut Tifatul, ingin meningkatkan daya kohesi yang lebih kuat antar keberagaman suku dan agama yang ada di Kota Medan.
“Ikatan kita ada kekeluargaan, kebersamaan untuk membangun Kota Medan. Jangan masing-masing menunjukkan ego dan tidak boleh diganggu proses-proses peribadatan. Kalau ada masalah-masalah, konflik diselesaikan lewat jalur hukum dan bukan lewat jalur anarkis atau kekerasan,” cetusnya.
Selain itu, sambung Tifatul, ingin membawa Medan ini menjadi contoh yang merupakan kota metropolitan terbesar di Sumatera Bagian Utara.
“Kami memahami bahwa Medan memiliki potensi pariwisata, sebagai persinggahan, pusat-pusat kuliner dan hotel berbintang sudah banyak dan perlu ditata. Secara ekonomi, ‘wong cilik’ akan lebih diberdayakan. Pasar rakyat juga akan dibuka dan banyak peluang untuk mereka. Kemudian, lapangan pekerjaan, menurunkan angka kemiskinan, ini yang kita programkan ke depan,” cetusnya.
Diutarakan Tifatul, dari sisi politik, selama ini yang digadang-gadang hanya satu nama saja, Bobby Nasution. “Ini kan tidak sehat secara demokrasi. Kita mengusung yang namanya Salman Alfarisi sebagai suatu alternatif bakal calon walikota Medan berikutnya,” tegasnya.
Mantan Menkominfo ini mengaku, sudah berkomunikasi politik dengan beberapa partai politik terutama yang di ‘Kubu 02’ seperti PAN, Gerindra dan Demokrat. Kini, masih menunggu.
“PKS, kurang 3 kursi lagi. Dari 10, baru 7. Kalau 1 partai (Kubu 02) saja bisa berkolaborasi maka sudah cukup. Kalaupun dalam komunikasi nanti tentunya akan umumkan hasilnya dengan siapa akan berkoalisi. Kalau Gerindra lebih dekat ke Bobby, ya terserah saja itu hak politik mereka tapi kami akan tetap maju dari sisi yang lain,” ketusnya.
Lebih lanjut Tifatul mengatakan, sosok Salman memiliki pengalaman menjadi anggota DPRD Kota Medan selama 2 periode. Salman juga lahir dan besar di Medan, sekarang menjadi anggota DPRD Sumut. Artinya, Salman paham terhadap Kota Medan.
“Mengenai calon wakil walikota Medan, saat ini masih dalam masa komunikasi politik dengan partai yang potensial untuk berkoalisi. Sebentar lagi akan kita umumkan, ini kan juga ada batas waktunya. Bulan Juni harus mendaftar dan mengundurkan diri (dari anggota DPRD Sumut). Seandainya memang secara resmi dicalonkan sebagai walikota Medan,” pungkasnya.
Sementara, Salman Alfarisi menyatakan, dirinya dipilih sebagai balon Medan 1 oleh DPP PKS sudah melalui mekanisme. “Dengan keputusan ini saya sebagai anggota dan kader PKS menyahuti amanah yang diberikan kepada saya. Ini juga amanat umat, masyarakat,” ujarnya.
Salman mengaku, visi dan misinya sederhana saja, yaitu menjadikan Kota Medan lebih baik dan nyaman. “Tagline kita, nyaman kotanya, bahagia warganya. Dengan program ini, memberikan pemahaman bahwa PKS menginginkan Kota Medan ini lebih baik dari sebelumnya,” tandasnya. (*)