PROSUMUT – Presiden Amerika Serikat Donald Trump siap bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan memulai rangkaian pertemuan tingkat tinggi Ibu di Hanoi hari ini, Rabu 27 Februari 2019. Ini merupakan pertemuan kedua antara pemimpin Korut dan AS itu setelah sebelumnya pertemuan pertama digelar di Singapura.
Pihak Gedung Putih menyebutkan Trump akan bertemu dengan Kim di Metropole Hotel pada pukul 18.30 jelang malam nanti waktu setempat. Ia akan melakukan percakapan empat mata selama 20 menit sebelum makan malam yang dijadwalkan akan berlangsung selama lebih dari satu setengah jam.
Trump terbang ke Hanoi dengan menggunakan pesawat kepresidenan Air Force One, pada Selasa malam waktu setempat.
Trump mendarat dalam kegelapan dan melambaikan tangan saat ia turun dari Air Force One dan disambut oleh pejabat senior Vietnam dan AS. Iring-iringan mobilnya melewati kerumunan orang yang mengibarkan bendera Vietnam, Amerika Serikat dan Korea Utara dalam perjalanan ke JW Marriott Hotel, tempat untuk pertemuan puncak selama dua hari.
“Baru saja tiba di Vietnam. Terima kasih untuk semua orang atas sambutan yang luar biasa di Hanoi. Kerumunan yang luar biasa, dan begitu banyak cinta!” tulis Trump lewat akun pribadinya, @realDonaldTrump.
Sementara itu, Kim Jong-un telah tiba di Hanoi pada Selasa pagi setelah menempuh perjalanan selama hampir tiga hari dengan menggunakan kereta api dari Pyongyang, melewati China. Dia menyelesaikan perjalanan dari perbatasan China ke Hanoi dengan menggunakan mobil.
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu 27 Februari 2019, pihak Gedung Putih mengungkapkan kedua pemimpin akan ditemani oleh dua pembantu dan penerjemah selama pertemuan makan malam nanti.
Dibandingkan dengan pertemuan pertama, kali ini akan ada tekanan untuk menentukan komitmen yang lebih jelas dari Kim untuk denuklirisasi penuh di Semenanjung Korea.
Sebagai imbalannya, Kim akan mengharapkan konsesi penting AS seperti bantuan dari sanksi-sanksi dan pernyataan bahwa Perang Korea 1950-53 akhirnya secara resmi berakhir.
Pada pertemuan pertama di Singapura delapan bulan lalu, mereka berusaha memecahkan kebekuan setelah berpuluh-puluh tahun terjadi permusuhan sengit antara kedua negara. (*)