PROSUMUT – Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengklaim stok kebutuhan pokok dalam kondisi surplus saat ini. Oleh karenanya, masyarakat tidak perlu khawatir akan lonjakan harga menjelang hari besar keagamaan seperti Bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru mendatang.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Medan, Emilia Lubis mengaku, stok beras saat ini mencapai 54.694 ton. Sedangkan kebutuhan hanya 17.559 ton.
Kemudian, stok gula sebanyak 4.565 ton dengan kebutuhan 1.207 ton. Lalu, minyak goreng 60.620 ton, kebutuhannya 2.711 ton.
“Stok kebutuhan pokok tersebut diperkirakan cukup sampai setahun mendatang. Jadi, warga tak perlu khawatir,” katanya, Jumat 12 April 2019.
Ia juga mengaku, ketersediaan stok beberapa kebutuhan pokok tersebut berdasarkan pemantauan di lapangan terhadap sejumlah distributor sembako di Medan. Pemantaun dilakukan untuk memastikan bahwa stok bahan pokok bagi warga Medan tergolong cukup.
“Meski stok cukup, kita tetap akan terus memantau fluktuasi harganya yang beredar di pasar tradisional. Dengan begitu, dapat mencegah para pedagang untuk memainkan harga dan memanfaatkan momentum terutama seminggu menjelang lebaran,” ujarnya.
Tak hanya itu, sambung dia, stok bahan pangan yang tidak tahan lama juga tersedia cukup. Seperti, stok bawang merah mencapai 145 ton dengan kebutuhan hanya 16,32 ton.
Lalu, stok cabai merah sebanyak 17 ton sedangkan kebutuhan 13,58 ton dan daging sapi 475 Ton sementara kebutuhan 301,51 ton.
“Stok bahan-bahan pokok yang tidak tahan lama itu, bisa cukup untuk 3 bulan ke depan,” tandas Emilia yang juga sebagai Sekretaris Tim Satgas Pangan Kota Medan.
Sementara, Ketua Tim Satgas Pangan, Sahat Sianipar mengatakan, dengan stok yang lebih dari cukup ini pihaknya optimis warga Medan tidak akan kekurangan khususnya menjelang hari besar keagamaan.
Walaupun optimis akan stok yang cukup, tetap akan terus melakukan pemantauan terhadap spekulan-spekulan yang diprediksi memanfaatkan momentum hari besar keagamaan.
“Kami Tim Satgas Pangan selalu siap dan sigap untuk memukul mundur spekulan yang memainkan harga dan mengambil keuntungan pada waktu-waktu tertentu khususnya menjelang hari besar keagamaan,” ujarnya.(*)