PROSUMUT – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini, sebelumnya banyak yang memperkirakan akan mengalami kenaikan dan mampu ditutup hijau. Sejumlah indeks bursa dunia yang mengalami penguatan, menjadi salah satu harapan akan pulihnya kinerja pasar keuangan domestik.
Beberapa sentimen yang menjadi pemicunya adalah rencana kembali dibukanya ekonomi di negara besar, ditambah dengan mulai menurunnya klaim pengangguran mingguan di Amerika Serikat (AS) yang menjadi salah satu indikator positifnya.
“IHSG pada perdagangan pagi ini memang sempat dibuka menguat di level 4.619,97. Meskipun, sejauh ini IHSG justru bergerak di teritori negated dikisaran level 4.600-an. IHSG seperti bergerak anomali dibandingkan dengan sejumlah bursa di dunia termasuk bursa di Asia. IHSG seakan punya pergerakannya sendiri dan mengabaikan sentimen positif yang ada di pasar,” ujar pengamat ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin, Jumat 8 Mei 2020.
Oleh karenanya, ini menjadi kekuatiran tersendiri, terlebih jika asing terus membukukan posisi jual bersih. Sementara itu, mata uang Rupiah diperdagangkan sedikit mengalami penguatan dibandingkan dengan posisi penutupan pada hari Rabu pekan ini.
Namun, di hari libur kemarin, Kamis, Rupiah justru sempat diperdagangkan menguat dikisaran 14.995. Diyakini ini cenderung dikarenakan oleh pergerakan mata uang asing dimana pasarnya tidak diliburkan.
Pagi ini, Rupiah diperdagangkan di kisaran level 15.025 per US Dolar. Ini menunjukan angka yang lebih baik dibandingkan perdagangan dua hari lalu. Namun potensi pasar keuangan kita bergerak anomali saat ini justru kian terbuka. Sentimen positif eksternal tidak 100% bisa dijadikan acuan perdagangan belakangan ini,” tukasnya. (*)
Editor : Iqbal Hrp
Foto :