PROSUMUT – Wakil Tindak Pidana Narkoba IV Mabes Polri Kombes Pol Krisno H Siregar mengatakan menyebutkan bahwa Sumatera Utara (Sumut) khususnya Kota Medan mendapatkan rangking 2 se-Indonesia setelah Jakarta dalam pengungkapan peredaran narkoba.
Namun, dari segi kualitas dan kuantitas barang bukti narkoba di Sumut merupakan nomor 1.
“Berdasarkan evaluasi, narkoba biasanya masuk dari negara yang paling terdekat tetapi tempat produksinya belum tentu disana,” katanya saat mendatangi Mapolsek Patumbak terkait Kasus pengeroyokan kapolsek oleh bandar narkoba.
Dicontohkan Krisno, produksi saat ini di Negara China, ditransitkan ke Negara tertentu yang dekat Indonesia.
“Masuk ke Indonesia melalui beberapa jalur seperti laut dan darat,” sebutnya.
Ia menambahkan, dalam menyelesaikan atau menghancurkan jaringan narkoba, Polri sendiri tidak hanya melakukan penangkapan atau memenjarakan tetapi juga harus dimiskinkan.
“Kami sudah menerapkan Undang Undang Nomor 8 tahun 2010 tentang money loundry terhadap para bandar. Jadi, bukan hanya para pengedar tapi orang yang terlibat seperti istri, paman dan siapapun yang terlibat maka kita lakukan tindak pidana pencucian uang,” tandasnya.
Diektahui, sebelumnya Kapolsek Parumbak bersama sejumlah anggotanya melakukan gerebek kampung narkoba di kawasan Jalan Karya Marindal I Gang Rukun, Kecamatan Patumbak pada Selasa 6 Agustus 2019 lalu.
Dari penggerebekan tersebut, berhasil mengamankan tiga pelaku narkoba masing-masing berinisial U, K, dan S. Menjadi korban, Kapolsek Patumbak mengalami luka di wajah tepatnya pipi kiri di bawah mata dan lengannya. (*)