Prosumut
Pendidikan

Kadisdik Medan Akui Masih Ada Kekurangan Fasilitas Pelaksanaan UNBK SMP

PROSUMUT – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kota Medan telah 100 persen tahun ini. Namun, dalam pelaksanaannya masih ada kekurangan fasilitas karena komputer sekolah tidak mencukupi.

“Pelaksanaan UNBK SMP negeri khususnya sudah 100 persen, sebagai langkah awal untuk menuju lebih baik lagi ke depannya. Namun, memang UNBK ini masih ada kekurangan fasilitas. Makanya, tahun 2020 harapan kita sudah bisa terpenuhi semua,” ujar Marasutan usai meninjau pelaksanaan UNBK di SMP Negeri 1, Senin 22 April 2019.

Kata dia, pengadaan komputer pada tahun depan akan diusulkan secara maksimal. Dengan begitu, sebelum pelaksanaan UNBK pada 2020 nantinya komputer sudah memadai dan tidak lagi meminjam kepada siswa.

“Kita masih pemula, kalau sekolah beli komputernya tidak mungkin. Oleh sebab itu, maka minimalisasi kutipan-kutipan. Bagaimana caranya, ya silahkan karena ada peraturannya (Permendikbud) tetapi dimusyawarahkan dengan orang tua siswa,” ujarnya.

Marasutan mengaku, berterima kasih kepada siswa atau orang tuanya yang telah meminjamkan laptop untuk pelaksanaan UNBK. Selama pelaksanaan ujian, laptop yang dipinjamkan menjadi tanggung jawab pihak sekolah. “Apabila hilang, maka harus diganti. Jika rusak, tentu diperbaiki,” ucapnya.

Disinggung berapa kira-kira anggaran yang akan dialokasikan untuk pengadaan komputer SMP negeri, Marasutan tak bisa menjawab karena belum mengetahui pasti dan berapa unit yang dibutuhkan. Dia beralasan hal ini diketahui dari musrenbang pada tahun depan. “Sedang kita himpun dari sekolah-sekolah berapa banyak komputer yang dibutuhkan dan nanti diusulkan,” akunya.

Lebih jauh dia mengatakan, sebelum pelaksanaan UNBK ini pada Jumat dan Sabtu minggu lalu sudah dilakukan pengecekan ke lapangan, terkait bagaimana kesiapannya. Hasilnya, tidak ada ditemukan masalah berarti. Hanya saja, ada kendala sedikit pada jaringan server. Awalnya, ketika ujicoba tersambung tapi tiba-tiba jaringan server tidak tersambung.

“Makanya, koordinasi dilakukan kepada operator di masing-masing sekolah supaya masalah jaringan dapat dicari solusinya. Kepala sekolah kita suruhlah begadang, karena yang penting bagi saya sejak hari Senin sampai Kamis dapat terkoneksi berkesinambungan,” sebutnya.

Dia menyatakan, sejauh ini belum ada laporan gangguan koneksi server. Apabila ada gangguan jaringan, maka solusinya jangan sampai merugikan siswa.

“Misalnya, ketika sedang berlangsung ujian dan tiba-tiba pukul 08.30 WIB terjadi gangguan jaringan maka langsung dihentikan dulu. Operator dan pihak sekolah langsung berupaya mengatasi masalah jaringan. Ketika sambungan jaringan server sudah stabil, maka siswa melanjutkan kembali ujiannya dengan sisa waktu 1 jam lagi. Namun, apabila belum juga terkoneksi maka mau tidak mau dilakukan ujian dari awal atau waktunya diulang kembali selama 2 jam,” pungkasnya.

Sementara, Kepala SMP Negeri 1 Medan, Lisnawati mengakui masih ada meminjam laptop kepada siswa. Namun, tidak dijelaskan berapa unit yang dipinjam dari murid. “Ada 136 unit komputer dan laptop yang disediakan untuk UNBK, dengan rincian 120 digunakan untuk ujian dan sisanya 16 unit sebagai cadangan,” katanya.

Dia menambahkan, pelaksanaan UNBK ini dilakukan dalam tiga sesi yakni pagi, siang dan sore yang dibagi dalam 4 ruangan. Jumlah siswa yang mengikuti ujian sebanyak 406 anak. (*)

Konten Terkait

Guru Honor Dapat Rekomendasi Bupati Deliserdang Jadi PNS

Editor Prosumut.com

Tahun Ajaran Baru, Siswa di Medan Masih Belajar Daring

admin2@prosumut

Ijeck Minta Beasiswa Harus Merata di Masyarakat

Editor prosumut.com

Pengurus DPC HIPKI dan HISPPI PNF Langkat Dilantik

Editor prosumut.com

Dosen Farmasi USU Ajarkan Siswa SMK Manfaatkan Kopi Sebagai Bahan Baku Kosmetik

Editor prosumut.com

Demi Masa Depan Anak, Bangun Kompetensi 5C Pada Periode Emas

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara