Prosumut
Pendidikan

Jangan Mau Dana BOS untuk Biayai MBG

PROSUMUT – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan dr Sofyan Tan menyebutkan, pengentasan anak tidak sekolah (ATS) bisa dilakukan jika mandatory spending 20 persen anggaran pendidikan dikelola sebagian besarnya oleh Kementerian yang membidangi pendidikan.

Sayangnya, hal itu belum terwujud sehingga masih ada 4,2 juta anak usia 6-18 tahun secara nasional yang putus sekolah.

Lebih mengkhawatirkan lagi lanjutnya, anggaran pendidikan di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang bertanggung jawab untuk pengentasan ATS tersebut harus diefisiensi kembali hingga Rp 7 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah dialokasikan Rp 71 triliun dan diperkirakan bakal menyedot anggaran sebesar Rp 400 triliun per tahunnya.

Besarnya anggaran MBG yang menjadi bagian dari program janji kampanye presiden dan wakil presiden, tentu akan dikhawatirkan dapat mengganggu anggaran Kementerian lain.

Bahkan bukan tidak mungkin suatu saat sekolah diminta mengalokasikan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk menyokong program MBG.

Meskipun, sejak awal pada 2024 lalu pemerintah sudah menekankan Dana BOS tidak akan terganggu.

“Saya ingatkan, jangan pernah mau Dana BOS untuk MBG. Kalau itu terjadi, habislah tidak ada lagi uang untuk operasional sekolah.

Saya katakan ini karena saya orang pendidikan yang paham betul, jangan sampai terjadi,” kata Sofyan Tan dalam acara Workshop Pendidikan dengan tema Pengentasan ATS Dalam Mendukung Wajib Belajar 13 Tahun di Hotel Four Points Medan, Jumat 21 Maret 2025.

Sofyan Tan menegaskan, dirinya bukan anti dengan program MBG yang sudah menjadi janji kampanye. Namun, dia berharap harusnya tidak sampai mengganggu pos anggaran pendidikan.

Akan lebih baik lagi jika program tersebut terlebih dulu memfokuskan pada sekolah-sekolah di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).

Bukan di sekolah perkotaan yang rata-rata siswanya berasal dari keluarga mampu untuk sekedar memberi makan bergizi.

Hadir dalam acara Widyaprada Ahli Utama Dit SMA Kemdikdasmen Drs Purwadi Sutanto MSi, Katua Tim Kerja Kesetaraan dan wajib belajar 13 Tahun Dr Irfan Hary Prasetya MM MA, Kabid SMA Dinas Pendidikan Prov Sumatera Utara M Basir Hasibuan MPd, narasumber Dr Patri Janson Silaban SPd MPd dari Universitas Katolik Santo Thomas (Unika), Edy Jitro Sihombing MPd, Praktisi Pimpinan Sekolah YP Sultan Iskandar Muda dan moderator Erisda Sinurat SPd.

Widyaprada Ahli Utama Dit SMA Kemdikdasmen Purwadi Sutanto mengatakan, untuk pengentasan ATS dibutuhkan sekolah terbuka yang menjadi pilihan alternatif bagi anak-anak usia sekolah yang telah putus sekolah dengan beragam alasan.

Dari pengalaman yang pernah dilakukannya saat mengawal 8 SMA terbuka sebagai piloting program di beberapa provinsi, ternyata sangat besar peminatnya.

“Karena sekolah terbuka ini sangat membantu menjadi pilihan alternatif dalam memenuhi hak anak akan pendidikan,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Purwadi juga menyampaikan apresiasinya kepada Sofyan Tan yang dianggap sebagai figur anggota Dewan yang sangat peduli terhadap pendidikan.

Konsistensinya sebagai sosok yang selalu getol memperjuangkan pendidikan secara nasional, diharapkan dapat mengantarkan Sofyan Tan hingga ke periode ke-4 nantinya.

Kabid SMA Dinas Pendidikan Prov Sumatera Utara M Basir Hasibuan mengatakan, pihaknya sudah menganggarkan untuk membuka SMA terbuka agar bisa menghapus angka ATS di Sumatera Utara.

Menurutnya, ada beberapa alasan ATS di Sumut dari data yang dihimpunnya, yakni faktor ketidakmampuan secara ekonomi, geografis kewilayahan antara jarak rumah dengan fasilitas pendidikan yang sangat jauh, bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.

Kemudian, alasan telah menikah di usia sekolah, kondisi sosial dan persoalan administratif kependudukan dimana ada anak hanya beribu namun tidak diketahui identitas ayahnya. “Banyak variasi penyebabnya yang menjadi perhatian bersama,” ujarnya. (*)

Editor: M Idris

Konten Terkait

Bukan Perhiasan dan Uang, Emak-emak di Tiga Juhar Hadiahkan Ini ke Sofyan Tan karena Anaknya Bisa Kuliah

Editor prosumut.com

Sofyan Tan Apresiasi Anggaran Program Penting Tak Kena Efisiensi

Editor prosumut.com

Kadisdik Batubara Tinjau Kondisi Sekolah di Perbatasan

Editor prosumut.com

Tanoto Foundation Masih Buka Kesempatan Beasiswa Sekolah Menengah Mitra

Editor Prosumut.com

Kelas Cuma 3 dan Tak Punya Perpustakaan, SDN 060959 Butuh Perhatian Pemko Medan

Editor prosumut.com

Pentas Seni Siswa Batu Bara, Ini Pesan Kadisdik ke Guru

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara