PROSUMUT – Setelah Deklrasi Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dari Partai Nasdem, beberapa pihak mendesak agar Partai Nasdem keluar dari koalisi dan juga keluar dari kabinet. Namun, Partai Nasdem sendiri tetapi menyatakan dukunganya kepada Presiden Jokowi hingga masa pemerintahan Jokowi berakhir.
“Keputusan dari Partai Nasdem terhadap Evaluasi yang berujung kepada reshuffle Menterinya, disisi lain Partai Nasdem juga justru mampu menggerakkan simpati yang akan diikuti oleh meningkatnya dukungan yang akan membesarkan Partai Nasdem”, kata Direktur Lembaga Indikator Pemilu Demokrasi (Lipdem) Henry Sitorus.
Direktur Lipdem Henry Sitorus juga menganalisis bahwa terjadinya Reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi, Ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu, reshuffle terkait evaluasi kineja para menteri, reshuffle terkait oleh adanya ‘kedut-politik’ yang hanya menyasar Partai Nasdem, atau bisa jadi tidak akan terjadi reshuffle pada Kabinet.
“Hal yang menarik dari fenomena politik ini, jstru trletak pada reaksi dan situasi psikopolitik dari elite-elite partai yang berkuasa yang menyodorkan berbagai argumen dan prediksi untuk menaikkan popolaritas dan elektabilitas partainya kepada media,” katanya lebih lanjut.
“Namun melihat optimistme Partai Nasdem yang akan tetap bersama Jokowi hingga 2024, akan menjadi ‘kedut politik’ yang berakibat pada reshuffle kabinet atau justru menjadi harapan karena simpati publik akan meningkat,” pungkas Henry Sitorus.
Editor : Ronny Sitorus