Prosumut
Ekonomi

Inflasi Tahunan Sumut 2,06 Persen pada Juli 2024, Ini 5 Komoditas Dominan Penyumbang

PROSUMUT – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat, inflasi tahunan atau year on year (yoy) Sumut pada Juli 2024 sebesar 2,06 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,87.

Kepala BPS Sumut Asim Saputra (foto) mengatakan, inflasi tertinggi terjadi di Kota Padangsidimpuan sebesar 2,80 persen dengan IHK sebesar 107,08.

Sedangkan terendah terjadi di Kabupaten Labuhanbatu sebesar 1,22 persen dengan IHK sebesar 108,36.

“Tingkat inflasi year on year Sumut pada Juli 2024 ini lebih rendah dibandingkan bulan Juli 2023 sebesar 2,54 persen,” ujar Asim saat rilis berita resmi statistic di Kantor BPS Sumut, Jalan Asrama, Medan, Kamis 1 Agustus 2024.

BACA JUGA:  Pengembangan Pelabuhan Pangkalan Susu Dongkrak Ekonomi Lokal

Asim menjelaskan, inflasi Juli 2024 secara year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks sebagian besar kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,63 persen.

Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,44 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,46 persen.

BACA JUGA:  Izin BPRS Gebu Prima Dicabut OJK, LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah

Selanjutnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,75 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,47 persen, kelompok transportasi sebesar 0,43 persen.

Lalu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,87 persen, kelompok pendidikan sebesar 1,64 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,24 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,91 persen.

Sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,08 persen.

BACA JUGA:  Galeri Investasi Kini Hadir di Langkat, Dorong Literasi Keuangan dan Pasar Modal di Daerah

“Penyumbang utama inflasi Juli 2024 secara year on year adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 1,26 persen,” sebut Asim.

Dia menambahkan, ada lima komoditas dominan penyumbang inflasi year on year pada Juli 2024.

“Lima komoditas itu adalah beras 0,52 persen, cabai merah 0,31 persen, emas perhiasan 0,25 persen, sigaret kretek mesin 0,19 persen, dan gula pasir 0,14 persen,” imbuh Asim. (*)

Editor: M Idris

Konten Terkait

Harga Tiket Turun, Pengusaha Properti Girang

Editor prosumut.com

Pelaku Pasar Modal Perlu Pahami Mekanisme Perlindungan Investor

Editor prosumut.com

Perang Tarif Tak Sehat, KPPU Medan Panggil Operator Kargo

Val Vasco Venedict

Perluas Promo Pay Day, OVO Fasilitasi Konsumen ‘Gila’ Diskon

Val Vasco Venedict

Skema Khusus Pembayaran Pinjaman Terhadap Pelaku Usaha Pariwisata

Editor Prosumut.com

Nilai Tukar AS Hari Ini Jatuh

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara