Prosumut
Pemerintahan

HUT ke 20, KPPU Wilayah I Ungkap Perkara Tender Terbanyak

PROSUMUT – Bertepatan di usia 20 tahun, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengungkapkan perkara tender masih menjadi kasus terbanyak yang ditangani selama ini.

Selain itu perkara-perkara persaingan tidak sehat yang melingkupi Wilayah I yakni Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Riau dan Kepulauan Riau (Kepri).

“Harapan kita di ulang tahun yang ke 20 ke depan, kita harap perkara sudah tidak ada, karena pengusaha sudah hukum sadar hukum atau undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang praktik monopoli dan usaha tidak sehat,” ucap Kepala Kantor Wilayah I KPPU, Ramli Simanjuntak usai pemotongan tumpeng HUT KPPU di Medan, Senin 8 Juni 2020.

BACA JUGA:  Pemkab Langkat, SKK Migas Sumbagut dan KKKS Jalin Komunikasi Intensif

Kata Ramli, dalam setahun terakhir, banyak masalah yang harus mereka tangani di sektor kesehatan. Apalagi dengan adanya pandemi Covid-19.

“Kasus terbanyak tahun ini Aceh. mungkin masyarakat di sana sudah mulai sadar, ada perintah undang-undang persaingan dengan sosialisasi yang kita lakukan. Sehingga mereka sudah mulai menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan tender  dan sudah ada sekarang ke penyidikan,” ucap dia.

Menariknya, jelas Ramli, permasalahan yang melanggar UU No 5 Tahu 1999, bukan hanya di proyek konstruksi. Justru di bidang kesehatan lainnya. Dan inilah yang menjadikan sektor kesehatan ini sangat penting.

“Sekarang sudah masuk laporan sektor konstruksinya. Tapi tidak menutup kemungkinan di bidang obat-obatan, alat-alat kesehatan. Ini juga sedang kami fokuskan,” ucap dia.

BACA JUGA:  Intelegensi FKDM Diasah Jelang Pilkada Serentak 2024

KPPU, imbuhnya, tidak menutup kemungkinan di sektor kesehatan ini banyak praktek-praktek monopoli. Sekarang, lanjut Ramli, ada dua rumah sakit yang sedang jadi fokus KPPU. Bahkan, satu sudah siap berperkara untuk sidang.

“Seperti Rumah Sakit Langsa, terindikasi setiap tahun proyeknya bermasalah dengan total nilai dua tahun sekitar Rp 65 miliar,” bebernya.

Selain itu, kata Ramli, ada satu rumah sakit lagi sedang proses penyelidikan di Aceh Besar, nilainya sekitar Rp 250 miliar.

“Walaupun fokus ke kesehatan, sektor bahan pokok dan pangan menjadi fokus utama juga,” jelas dia.

BACA JUGA:  Intelegensi FKDM Diasah Jelang Pilkada Serentak 2024

Dalam Kesehatan ini Ramli menjelaskan KPPU sudah hadir selama 20 di Indonesia, dan sudah banyak kisah perjalanan KPPU selama 20 tahun ini.

Cukup banyak sumbangsih yang diberikan KPPU kepada negara. Baik dalam penegakan hukum maupun dalam memberikan saran kebijakan kepada pemerintah maupun juga dalam proses perkara-perkara merger.

“Dan sekarang yang sangat penting bagi para pelaku usaha bermitra dan ini juga menunjukkan bahwa sampai ke ini sudah sangat banyak apa yang sudah dilakukan ke negara ini,” katanya. (*)

Reporter : Nastasia
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            :

Konten Terkait

Dinas Pariwisata Langkat Gelar Bimtek Pemasaran Ekonomi Kreatif

Editor Prosumut.com

Koperasi Menghindarkan Jeratan Rentenir

Editor prosumut.com

Program Desa Ramah, Bupati Batubara Audiensi ke Menteri P3A

Editor prosumut.com

Sambut HUT ke 20, DWP Langkat Bakti Sosial

Editor prosumut.com

Gubernur Sebut Batu Bara Punya Potensi Besar

Editor prosumut.com

Bupati Langkat Pimpin Rakor Peningkatan Disiplin Protokol Kesehatan

Editor Prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara