Prosumut
Kesehatan

Hasil Kajian Ilmiah Dr Arya Tjipta, Daun Sirih Cina Bisa Dimanfaatkan untuk Penyembuhan Luka Bakar

PROSUMUT – Daun sirih cina (Peperomia pellucida) ternyata bisa dimanfaatkan untuk penyembuhan luka bakar.

Pemanfaatan daun sirih cina untuk bidang kesehatan ini merupakan hasil kajian ilmiah seorang ahli bedah plastik dari Indonesia, Dr dr Arya Tjipta SpBPRE Subsp KM(K).

Dr Arya pun telah mengumumkan hasil penelitiannya tentang pemanfaatan daun sirih cina tersebut baru-baru ini.

Hasil penelitian itu telah dipresentasikan pada Konferensi Tahunan European Wound Management Association (EWMA) di London pada bulan Mei lalu.

Penelitian yang berlangsung selama satu tahun ini telah melalui uji coba selama dua bulan. Hasilnya, sudah diterbitkan dalam jurnal internasional dengan skor indeks Scopus Q1.

BACA JUGA:  PDHI Sumut Pastikan Hewan Kurban Aman dan Halal di 33 Kab/Kota

Ketertarikan Dr Arya terhadap daun sirih cina berawal dari pengetahuan bahwa tanaman ini telah digunakan sejak zaman dahulu untuk penyembuhan luka, dan hasilnya terbukti efektif.

“Tanaman ini tumbuh optimal di daerah dataran tinggi, menjadikannya bahan yang mudah diperoleh dan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut,” sebut Dr Arya yang merupakan staf pengajar di Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU).

Dijelaskannya, uji coba dilakukan pada tikus yang memiliki jaringan kulit hampir menyamai kulit manusia. Penelitian ini membandingkan efektivitas pengobatan luka bakar menggunakan daun sirih cina dengan salep luka bakar yang umum digunakan.

“Daun sirih cina terbukti bekerja baik pada fase pertama dan kedua proses penyembuhan, mempercepat proses radang,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Kesiapan Layanan KRIS di RSU Haji Medan Sudah 70 Persen Kriteria Terpenuhi

Karena itu, Dr Arya mengajak mahasiswa dan dosen Fakultas Farmasi USU yang dikomandoi Dr Rony Abdi Syahputra untuk berkolaborasi dalam penelitian ini. Dalam waktu dekat, penelitian ini akan diuji coba pada kulit manusia.

“Rencana uji klinis dimulai pada bulan Juli mendatang,” ucapnya.

Penelitian ini, lanjut, Dr Arya, menunjukkan bahwa pengobatan luka menggunakan daun sirih cina akan lebih murah 10-15 persen dibandingkan dengan obat yang memiliki manfaat serupa.

Di sisi lain, potensi pengembangannya sangat besar, mengingat bahan bakunya tersedia melimpah dan dapat dipasarkan di dalam negeri.

Namun demikian, pengembangan produk harus melalui proses yang etis, termasuk persetujuan dari pasien dan tidak merusak lingkungan.

BACA JUGA:  Kesiapan Layanan KRIS di RSU Haji Medan Sudah 70 Persen Kriteria Terpenuhi

Lebih lanjut Dr Arya mengatakan, penelitian ini akan didaftarkan terlebih dahulu ke HAKI, mengingat kajian ilmiah ini merupakan penelitian pertama yang dilakukan di bidang tersebut.

Ia menuturkan, terobosan pemanfaatan daun sirih cina untuk penyembuhan luka bakar memberikan harapan baru dan menunjukkan bahwa inovasi dapat membuka jalan untuk masa depan yang lebih sehat.

“Dengan potensi besar untuk dikembangkan dan dipasarkan, penelitian ini tidak hanya membawa nama Indonesia ke panggung global tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap evolusi perawatan medis di seluruh dunia,” tandasnya. (*)

Editor: M Idris

Konten Terkait

9.362 Penderita HIV/AIDS di Sumut Didominasi Kaum Pria

Editor prosumut.com

XL Axiata Perpanjang Sentra Vaksinasi Indonesia Bangkit 

Editor prosumut.com

Dinkes Sumut Ingatkan Pengguna Jalan, Pandemi Belum Usai

Editor prosumut.com

Membaik, Kembar Siam Asal Taput Bisa Dibawa Pulang

Editor prosumut.com

PT Ray Pendopo Semprot Disinfektan Kawasan Perumahan di 7 Titik

admin2@prosumut

Dinkes Sumut Segera Bentuk Tim Satgas Kendali Mutu Pelayanan Kesehatan

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara