PROSUMUT – Lonjakan harga emas global turut mendorong pertumbuhan signifikan bisnis emas digital milik PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Per 31 Maret 2025, saldo emas di layanan BSI Emas Digital tercatat tumbuh 231 persen secara tahunan (YoY), mencapai nilai Rp772 miliar.
Tak hanya itu, penjualan emas digital juga meningkat tajam sebesar 357 persen atau setara 174,84 kilogram.
Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, menyampaikan bahwa kinerja positif ini mencerminkan minat masyarakat yang semakin tinggi untuk berinvestasi emas, terutama melalui platform digital.
“BSI sebagai satu-satunya bank yang mendapat izin dari OJK untuk menjalankan layanan bank emas atau bullion bank services, menghadirkan layanan lengkap jual beli dan titip emas.
Kami berkomitmen untuk terus mendorong inklusi investasi emas di tengah masyarakat,” jelas Anton dalam keterangan tertulisnya, Jumat 11 April 2025.
Investasi emas kini semakin mudah dilakukan lewat superapps BYOND by BSI. Masyarakat bisa membeli emas secara tunai maupun mencicil secara online.
“Kami terus berinovasi agar masyarakat bisa mengakses produk emas BSI dengan mudah dan aman,” tambahnya.
Pendorong utama meningkatnya minat investasi emas adalah kenaikan harga yang signifikan. Per Jumat ini, harga emas batangan Antam tembus Rp 1.941.000 per gram. Sementara di pasar global, harga emas dunia pada perdagangan Kamis melonjak 2,98 persen ke level US$3.173,92 per troy ons, rekor tertinggi sepanjang masa.
Untuk melengkapi layanan investasinya, BSI juga menghadirkan #CaraEmas, yaitu layanan gadai emas cepat dan efisien. Dengan proses kurang dari 30 menit, nasabah dapat memperoleh dana dengan keunggulan berupa taksiran tinggi, proses mudah, dan biaya ringan.
“Emas adalah produk unik dan strategis bagi BSI. Potensinya sangat besar, apalagi di tengah tren kenaikan harga emas sebagai safe haven asset, terutama menjelang dan selama momen Lebaran,” tandas Anton. (*)
Reporter: Nastasia
Editor: M Idris

previous post
next post