PROSUMUT – Harga ayam broiler atau ayam ras di Kota Medan terus mengalami kenaikan. Hingga hari ini harga ayam ras disejumlah pasar tradisional Kota Medan tembus Rp 45.000 per kg.
Di Pasar Tradisional Petisah sendiri, pedagang mengaku kenaikan harga terus terjadi sejak Lebaran 1441 H. Dikatakan Enni, kenaikan harga ini lantaran tidak adanya stok di pengusaha ternak. Tingginya harga ayam ini membuat sepi permintaan.
“Gak ada stok barang, makanya haranya mahal. Sudah Rp 44.000 hingga Rp 45.000 per kg. Padahal normalnya harga ayam itu cuma Rp25 ribu per kg,” kata Enni, Senin 8 Juni 2020.
Diakuinya, harga ayam yang saat ini sedang tinggi membuatnya harus mengurangi stok penjualan. Biasanya stok ayam yang akan dijual sebanyak enam kotak atau 60 ekor kini ia hanya berani menyediakan 30 ekor ayam saja.
“Enggak berani stok banyak, hari ini cuma tiga kotak atau 30 ekor, biasa kita bisa stok enam kotak. Harga ayam mahal gini yang beli juga enggak ada,” ungkapnya.
Sementara itu, Salmiah salah satu pedagang di Pasar Kwala Bekala kuga mangatakan sulitnya mendapatkan stok barang yakni ayam ras ini membuat harga ayam potong menjadi mahal.
“Sudah Rp 45.000 per kg. Naik setiap hari. Makanya kita pun gak berani stok banyak-banyak. Apalagi permintaan juga sepi lantaran banyak pengusaha kuliner yang tidak buka karena Covid-19 ini,” jelasnya.
Hal senada juga dikatakan, Irman salah satu pedagang di Pasar Simpang Limun Medan, yang mengatakan harga ayam memang bertahan mahal sejak Lebaran.
“Per harinya naik Rp 1.000 hingga Rp 2.000. Saat ini kita jual di harga Rp 38.000 hingga Rp 42.000 per kg,” pungkasnya. (*)
Reporter : Nastasia
Editor : Iqbal Hrp
Foto :