Prosumut
Umum

Gelar Haflah Quran, Gubernur Apresiasi 20 Duta Sumut di STQN

PROSUMUT – Rangkaian peringatan hari kemerdekaan RI  tahun ini diisi dengan kegiatan Haflah Alquran Qori Qoriah Terbaik Sumatera Utara pada MTQ/STQ Nasional dan Internasional. Dari momen ini, sebanyak 20 orang duta Sumatera Utara (Sumut) yang menjadi kafilah mendapat penghargaan dari Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Penyerahan piagam penghargaan kepada 20 duta Sumut di STQ Nasional 2019 di Pontianak lalu, sebagai apresiasi Gubernur kepada generasi muda yang membawa nama baik serta membanggakan provinsi ini. Karena itu pula, kepada yang berhasil membawa medali, Edy memberikan hadiah uang pembinaan.

Lantunan ayat suci Alquran oleh Hasan, Hafiz 30 Juz asal Nias, membuka kegiatan Haflah yang dihadiri ratusan pemuda, guru dan para alim ulama. Turut hadir dan mengisi acara, Ustaz Tengku Zulkarnaen serta Qori Internasional Darwin Hasibuan. Begitu juga para qori yang membaca Quran secara serentak, menjadi bagian dari momen tersebut.

Dalam sambutan singkatnya, Gubernur menceritakan bagaimana bangganya ia melihat prestasi yang diraih anak-anak muda yang berangkat dan pulang dari Pontianak beberapa bulan lalu. Maka diakui Edy, bahwa memelihara kebiasaan yang membesarkan Agama, menghormati Ulama dan mempersiapkan generasi Islami merupakan tugas dan tanggung jawab sebagai umat muslim.

“Dahulu sebelum merdeka, tak ada TNI. Yang ada TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Itu dari pesantren-pesantren, mereka dilatih untuk berperang. Makanya pesantren sekarang, juga mengajari santrinya bela diri,” ujar Gubernur pada kegiatan Haflah Alquran di Rumah Dinasnya, Senin malam, 19 Agustus 2019.

Untuk itu lanjut Edy , dirinya berharap kebersamaan, doa dan dukungan masyarakat kepadanya dalam menjalankan amanah sebagai Gubernur bisa terjaga. Dengan demikian, cita-cita menuju Sumut Bermartabat dapat diraih dengan peran seluruh unsur pemerintah dan masyarakat.

Sementara dalam tausiahnya, Ustaz Tengku Zulkarnaen mengingatkan bahwa Alquran sebagai petunjuk bagi manusia, juga harus terjaga. Karena itu, disiapkan para hafiz hafizah, yang sejak ribuan tahun (14 abad) memelihara isi Alquran.

“Kalau kita dzikir tetapi tak tahu artinya, tak dapat pahala. Tetapi kalau Alquran, satu huruf saja, dapat satu hasanah. Satu hasanah itu 10 pahalanya. Walaupun tidak tahu artinya, seperti alif lam mim, itu hanya Allah yang tahu. Tetapi sudah dapat 30 pahala kalau dibaca,” jelas Tengku Zulkarnaen.

Namun Ustaz Zulkarnaen juga mengingatkan bahwa keberadaan qori maupun hafiz, harus dipelihara dari kerusakan moral. Apalagi zaman sekarang, degradasi moral menjadi masalah bangsa, khususnya bagaimana menghormati orang yang lebih tua.

“Karena mereka-mereka ini yang dipilih Allah,” ujarnya.

Dirinya pun berpesan kepada qori qoriah, hafiz hafizah untuk tetap menjaga akhlak dan menjadi teladan di tengah masyarakat. (*)

Konten Terkait

PLN UPT Medan Lakukan Penggantian Komponen Isolator Tanpa Padam: Aksi Presisi Demi Keandalan Listrik Sumatera Utara

Editor prosumut.com

Suksesor Edy Rahmayadi Aktor Penting Pengaturan Skor, Simak Temuan Polisi

Val Vasco Venedict

Kualifikasi Piala Dunia 2022, Timnas Pastikan Tampil Agresif Lawan Malaysia

Val Vasco Venedict

Unimed Siap Jadi Lokomotif Riset di Sumut

Editor prosumut.com

Ditangkap, Pelaku Penembakan di Masjid Selandia Baru Langsung Diadili

Ridwan Syamsuri

Hotel GranDhika Setiabudi Medan Siap Growth Together

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara