PROSUMUT – Akhir akhir ini, banyak terjadi pembunuhan dikalangan keluarga sendiri. Seperti di Sumatera Utara maupun di Bekasi baru baru ini.
Menurut psikolog klinis dari personal Growth, Veronica Adesla mengatakan, pelaku pembunuhan atau pembunuh apapun alasannya tetap merupakan perilaku yang tidak terpuji. Bahkan pelaku pembunuhan menikmati bisa jadi mengindikasikan adanya gangguan mental.
“Pelaku pembunuhan serial dan orang yang menikmati ketika melakukan pembunuhan dapat menjadi indikasi pelaku mungkin memiliki gangguan mental (psikologis), seperti antara lain psychopath atau sadistic personality disorder,” katanya belum lama ini.
Namun, kebanyakan pelaku pembunuhan melakukan secara sadar, baik direncanakan maupun tidak. Serta setelah dilakukan pemeriksaan kebanyakan dari mereka tidak mengalami gangguan mental.
“Berdasarkan jurnal-jurnal penelitian yang saya baca, kebanyakan pelaku pembunuhan terbukti melakukannya secara sadar dan tidak mengalami gangguan mental,” tuturnya.
“Bila berdasarkan hasil proses pemeriksaan, selain menjalani masa hukuman, pelaku harus mendapatkan intervensi medis maupun psikologis maka hal ini haruslah dituntaskan,” lanjut Vero.
Orang yang mengidap gangguan kepribadian ini merasa dirinya selalu dalam kondisi bahaya, selalu muncul rasa ketidakpercayaan dan kecurigaan tak henti-hentinya pada orang lain, meskipun tidak ada alasan untuk merasa curiga.(*)