Prosumut
Umum

Cuaca Ekstrem, BMKG Ingatkan Waspadai Bencana Hidrometeorologi di Sumut

PROSUMUT – Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) Wilayah I Medan mengingatkan agar mewaspadai bencana hidrometeorologi di wilayah Sumatera Utara (Sumut). Bencana yang dipicu salah satunya akibat dampak gangguan cuaca ini diprediksi terjadi beberapa hari ke depan.

Kepala BMKG Wilayah I Medan, Darmawan mengatakan, dalam beberapa terakhir (26 Februari – 1 Maret), kondisi cuaca wilayah Sumut dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga berat yang disertai petir dan angin kencang.

Hal ini mengakibatkan tingginya jumlah curah hujan dan berlangsung selama beberapa hari, sehingga berdampak terjadinya banjir di Kota Medan dan Deli Serdang.

“Berdasarkan pola angin gradien menunjukkan adanya gangguan cuaca berupa daerah tekanan rendah di wilayah Samudera Hindia Barat Aceh, yang mengakibatkan belokan angin dan daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah lereng timur dan pegunungan Sumatera Utara. Hal tersebut memicu pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya,” kata Darmawan, Selasa 1 Maret 2022.

Menurutnya, bila dilihat dari kondisi kelembaban udara pada lapisan 850, 700 dan 500 mb yang bernilai lebih besar dari 80 persen dan kondisi udara yang cukup labil, hal ini mendukung terbentuknya awan-awan hujan yang disertai angin kencang di wilayah Sumatera Utara.

Selain itu, suhu permukaan laut (SPL) di perairan barat Sumatera dan Selat Malaka, yaitu berkisar antara 23-31 derajat celsius.

“Ini mengindikasikan adanya asupan uap air yang cukup tinggi di wilayah perairan tersebut, khususnya Samudera Hindia Barat Sumatera Utara yang mendukung pertumbuhan awan-awan hujan,” jelasnya.

Karena itu, sebut Darmawan, dari analisis tersebut maka wilayah Sumatera Utara dalam tiga hari ke depan berpotensi hujan berintensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang dengan durasi yang lama dan cakupan wilayah yang luas dan dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi (banjir bandang, longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi).

“Menyikapi kondisi itu, maka para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan terjadinya bencana hidrometeorologi di wilayah Sumut pada 1-3 Maret,” ungkapnya.

Mengutip dari konservasidas.fkt.ugm.ac.id, bencana hidrometeorologi adalah sebuah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembaban, temperatur, dan angin. Banyak bencana yang termasuk ke dalam bencana hidrometeorologi, antara lain kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, el nino, la nina, longsor dan berbagai bencana lainnya.

Salah satu penyebab dari maraknya bencana hidrometeorologi adalah perubahan cuaca yang didukung dengan kerusakan lingkungan yang semakin masif. Bahkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan bahwa intensitas terjadinya bencana ini meningkat dalam 15 tahun terakhir. (*)

 

Reporter : Nastasia
Editor        : Iqbal Hrp
Foto            : 

Konten Terkait

Kapal Hongkong Rutin Ambil Ikan di Perairan Pangkalansusu

admin2@prosumut

Dansat Brimob Kepri Pimpin Apel Perdana di 2020

Editor prosumut.com

Telkomsel Pastikan Seluruh BTS USO Terhubung Jaringan 4G LTE

Editor Prosumut.com

PKL Jalan Bulan Ditertibkan, Lapak Diratakan

Editor prosumut.com

Bulan Bakti Karang Taruna Sumut, Batu Bara Dapat Tiga Penghargaan

Editor prosumut.com

Peduli Pasien Covid-19, Pertamina Gelar Donor Plasma Konvalesen

Editor Prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara