PROSUMUT – Wakil Ketua DPRD Medan, T Bahrumsyah memperkirakan Kecamatan Medan Marelan akan menjadi wilayah terpadat di Medan.
Saat ini, jumlah penduduk di Medan Marelan mencapai 166 ribu jiwa. Populasi itu menjadikan Medan Marelan sebagai wilayah terpadat kedua di Medan setelah Medan Deli.
“Kini ratusan hektar areal persawahan di Medan Marelan sudah berubah fungsi menjadi pemukiman.
Berdasarkan tata ruang, memang 80 persen wilayah Marelan itu adalah pemukiman,” kata Bahrumsyah kepada wartawan Kamis 25 Mei 2023.
Kondisi itu, membuat wilayah Medan Marelan kekurangan infrastruktur, khususnya drainase. “Kalau banjir, wilayah Medan Marelan lama surut.
Karena itu, Pemko Medan melalui OPD terkait harus menambah drainase primer yang menghubungkannya ke saluran pembuangan akhir sehingga banjir cepat surut,” sebut anggota dewan Dapil II (Medan Marelan, Medan Labuhan dan Medan Belawan) ini.
Karenanya, Bahrumsyah meminta Pemko Medan untuk segera merelokasi TPA yang ada di wilayah utara, tepatnya di Kelurahan Terjun, Medan Marelan ke wilayah selatan.
“TPA itu harus berada di daerah pegunungan (daerah selatan), sehingga ketika sudah dikelola dengan baik menjadi kompos, maka akan dipakai para petani sebagai pupuk,” ujarnya.
Menurut dia, TPA Terjun sudah tidak layak dan pengelolaan sampah yang dilakukan melanggar aturan.
“Pengelolaan sampah yang benar adalah sistem sanitary landfill, sementara kita masih memakai open dumping.
Open dumping itu sebuah pengelolaan sampah yang tidak boleh direkomendasi, apalagi untuk sebuah kota besar,” ungkapnya.
Ketua DPD Pan Kota Medan ini menambahkan, Medan Marelan termasuk daerah yang bersentuhan dengan air laut, dan air pasang rob sudah sampai ke wilayah tersebut.
“Kalau air pasang, tentunya sampah akan terbawa air. Setelah air pasang, masuk lagi ke pemukiman warga. Begitu-begitu sajalah selalu yang terjadi di sana,” tandas Bahrumsyah. (*)
Reporter: Togu Sihite
Editor: M Idris
Bahrumsyah: Marelan akan Jadi Wilayah Terpadat di Medan
