PROSUMUT – Indonesia akan melangsungkan Pemilu dan Pileg pada 17 April 2019. Calon kandidat presiden masih sama dengan pilpres terakhir di tahun 2014. Berikut fakta-fakta yang perlu diketahui tentang Pilpres 2019.
Ketika Pilpres semakin dekat, kandidat presiden petahana Jokowi terlihat dalam posisi yang kuat untuk mengamankan masa jabatan kedua. Penantangnya sekali lagi adalah Prabowo Subianto, jenderal purnawirawan yang kalah pada Pilpres 2009 dan Pilpres 2014.
Jokowi dianggap cukup berhasil membangun basis parlemen yang kuat dan menjaga popularitasnya untuk memenangkan periode kedua. Adapun Prabowo kini berfokus pada masalah ekonomi baru-baru ini di Indonesia, termasuk menurunnya nilai tukar rupiah dan stagnansi pertumbuhan ekonomi. Inilah fakta yang perlu diteropong sebelum hari H Pilpres 2019.
♠ Kondisi Kedua Tim Kampanye
Jokowi memimpin. Sebuah jajak pendapat bulan September 2018 menunjukkan dukungan terhadap Jokowi sebesar 60,4 persen, naik dari 57,2 persen pada bulan Mei 2018, dibandingkan dengan 29,8 persen untuk Prabowo.
Masa kampanye untuk pemilihan presiden dan parlemen, yang diselenggarakan bersama untuk pertama kalinya, secara resmi dimulai pada 21 September 2018.
Jokowi didukung oleh sembilan partai yang saat ini menguasai sekitar 60 persen kursi parlemen, yang meliputi Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar), bekas partai yang berkuasa di bawah Soeharto, mantan presiden otoriter di Indonesia.
Prabowo diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan empat partai lainnya.
♣ Klaim Petahana
Presiden Jokowi (57) telah bekerja keras untuk mempertahankan citra “lelaki sederhana” yang membantu melontarkannya ke posisi teratas, presiden pertama di Indonesia yang berasal dari luar lingkaran elit politik dan militer negara.
Fokus pemerintahnya terletak pada infrastruktur, yang terdiri dari berbagai proyek senilai lebih dari 300 miliar dolar AS untuk dengan lebih baik menghubungkan hampir 17 ribu pulau di Nusantara, yang membuat pemerintahan Jokowi populer di kalangan perusahaan pemeringkat dan publik. Jokowi telah berhasil memangkas harga untuk segala kebutuhan, mulai dari bensin hingga semen, di kawasan-kawasan terluar Indonesia seperti Papua dan Sulawesi.
Jokowi juga mendulang banyak kekaguman di dalam negeri, serta kekhawatiran dari perusahaan-perusahaan internasional, dengan menegaskan kepemilikan Indonesia atas sumber daya utama, misalnya merebut mayoritas kendali raksasa tambang tembaga dan emas Grasberg dari perusahaan Amerika Serikat Freeport-McMoRan Inc.
♥ Isu Pelemahan Jokowi
Pihak oposisi akan menunjukkan tingginya biaya agenda infrastruktur dan meningkatnya ketergantungan pada investasi asing, terutama dari China. Prabowo, 67 tahun, juga akan menyoroti catatan utang publik, mata uang yang lemah, kekhawatiran akan berkembangnya ketidaksetaraan, dan rendahnya harga hasil panen.
Di Indonesia yang berpenduduk sekitar 90 persen Muslim, Jokowi mendongkrak kepercayaan para pemilih atas nilai religiusnya dengan memilih Ma’ruf Amin, ulama Islam senior di Indonesia, sebagai pasangan calon wakil presiden yang mendampinginya.
Partai Prabowo didukung oleh kelompok-kelompok Islam yang berperan kuat dalam pemilihan gubernur Jakarta 2017, yang sempat dinodai oleh ketegangan sektarian.
♦ Peta Pemilih
Indonesia adalah negara muda: sekitar 40 persen dari lebih dari 185 juta pemilih adalah generasi milenial. Penggunaan media sosial Jokowi secara luas seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan YouTube dapat memberinya keunggulan, demikian juga dengan dorongannya untuk mengubah Indonesia menjadi pembangkit tenaga listrik manufaktur dan menciptakan peluang kerja bagi jutaan lulusan muda.
Perempuan juga cenderung menjadi fokus bagi kandidat presiden dan parlemen. Jokowi telah menyusun kabinet pemerintahannya dengan salah satu rasio tertinggi para menteri wanita di dunia.
© Agenda Ekonomi Jokowi vs Prabowo
Jokowi belum menjabarkan apa saja rencananya, tetapi partainya menawarkan target pertumbuhan yang lebih sederhana yaitu 5 hingga 6 persen, setelah gagal mencapai target 7 persen pada masa jabatan pertamanya. Tahun 2018 menunjukkan periode bergejolak bagi perekonomian Indonesia karena para investor asing berbondong-bondong menjual rupiah, saham, dan obligasi negara selama kejatuhan pasar negara berkembang.
Rupiah Indonesia telah kembali menguat dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan upaya pemerintah Indonesia untuk mempersempit defisit neraca berjalan saat ini. Prabowo telah bersumpah untuk mengejar reformasi pajak, meningkatkan produksi pangan melalui kebijakan substitusi impor, dan meningkatkan penggunaan energi terbarukan.
∑ Hasil Pilpres 2019
Berbagai kanal televisi di Indonesia akan mulai memproyeksikan hasil perhitungan cepat pemilu 2019 tepat pada hari pemilihan, tetapi hasil resminya tidak akan diumumkan hingga tanggal 22 Mei 2019. Presiden kedelapan Indonesia akan dilantik secara resmi pada 20 Oktober 2019. (ed)