PROSUMUT – Angka stunting di Sumatera Utara (Sumut) berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencapai 32,39 persen. Angka ini masih lebih tinggi dari nasional yang hanya 30,8 persen.
“Sebenarnya saya tidak ikhlas, karena 32,39 persen itu sama dengan 1 dari 3 anak bertubuh pendek,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan kepada wartawan baru-baru ini.
Karena itu, kata Alwi, pihaknya mengambil langkah serius untuk mengeliminir angka stunting atau anak tubuh pendek di wilayah Sumut. Eliminasi stunting ini harus dikebut hingga mencapai angka 0 persen.
Menurut Alwi, apabila stunting ini hanya sekedar masalah ukuran tubuh yang pendek, tentu bukan menjadi masalah.
Namun, karena ada faktor gizi di dalamnya maka akan membuat otak dan pertumbuhan si anak menjadi terganggu.
“Ini artinya satu di antara tiga ini akan kalah bersaing secara absolut pada masanya nanti atau dewasa. Belum lagi, jika anak-anak ini harus bersaing dengan anak-anak dari luar negeri yang notabene kebutuhan gizinya terpenuhi,” sebutnya.
Alwi menambahkan, angka yang mau dicapai Sumut paling tidak 27 persen atau lebih rendah dari angka nasional 30 persen.
“Dalam mengeliminirnya tidak bisa melakukan sendiri, tetapi harus secara bersama-sama dengan mengajak semua lini,” tukasnya. (*)