PROSUMUT – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan terbentuknya Wartawan Peduli Bencana (Wapena) Bali menjadi salah satu “warisan” berharga dari Sutopo Purwo Nugroho.
“Tahun 2015, Beliau mempelopori terbentuknya Wapena Bali, sebuah wadah bagi insan pers yang secara khusus melakukan peliputan terhadap kebencanaan di Bali. Saat terbentuk, Beliau langsung memberi pembekalan, dan para awak media merasa sangat senang karena banyak mendapat pengalaman serta transfer pengetahuan dari Pak Topo,” kata Rentin, di Denpasar.
Bagi Rentin, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo yang merupakan “Sang Penyampai Informasi Bencana” itu adalah sosok yang sangat inspiratif dengan cara kerjanya yang cepat dan tidak mengenal lelah.
Sesungguhnya, BPBD Bali sudah mengagendakan sebuah acara dengan Sutopo Purwo Nugroho yaitu pembekalan dan peningkatan kapasitas pers.
“Awalnya kami telah sepakat tanggal 22 Juni yang lalu Beliau hadir di Bali bersamaan dengan Pentas Seni Wayang Cenkblong, budaya sadar bencana, serangkaian HUT Kota Amlapura, tetapi karena berobat ke Guangshou maka rencana ke Bali pun tertunda,” ujarnya.
BPBD Provinsi Bali, lanjut dia, memiliki pusdalops (pusat pengendalian dan operasional), yang sesungguhnya secara peran dan fungsi hampir sama dengan Pusdatin di BNPB. Pusdalops adalah pusat data dan informasi bagi kebencanaan di Bali.
“Kami berkomitmen meneruskan spirit dan semangat yang diwariskan oleh Pak Topo melalui Pusdalops BPBD Bali ini,” ucap Rentini.(*)