PROSUMUT – Haris Tambunan (30) tewas ditikami tetangganya, Rudi Sibarani (39). Pemicunya, Rudi curiga Haris merupakan seorang informan polisi yang menyebabkan teman keduanya dibui.
Usai menikam korban, pelaku yang menetap di Jalan Kampung Bersama, Kelurahan Cemara, Kecamatan Lubukpakam itu ditangkap petugas Reskrim Polsek Lubukpakam.
Mantan sopir angkutan kota (Angkot) Kopaja itu, kini mendekam di Mapolsek Lubukpakam untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Peristiwa terjadi di Jalan Kampung Bersama, Kelurahan Cemara, Lubukpakam, Minggu 24 Februari 2019. Awalnya, penikaman Haris Tambunan dipicu dari keinginan Rudi Sibarani membuktikan kebenaran isu yang menyebabkan teman mereka ditangkap polisi.
Namun, ketika korban diajak oleh pelaku untuk membuktikan kebenaran isu itu dihadapan Inyek (35) teman korban dan pelaku, sepertinya korban menolak ajakan itu.
Alasan penolakan tidak disampaikan korban. Pelaku pun geram.
Belum jauh berangkat dari rumah pelaku, korban disuruh menunggu. Sedangkan pelaku balik Ke rumahnya.
Berdalih karena dipengaruhi tuak bercampur geram, pelaku langsung mengambil cutter (pisau) dari dapur rumahnya dan kembali menemui korban. Walau sudah diajak baik baik, namun korban tetap menolak.
Pelaku emosi, ia langsung menikam bahu dan pinggang korban dengan cutter yang dibawanya dari rumah.
Darah segar pun mengalir dari tubuh korban. Tak mau konyol, korban berlari sambil berteriak minta tolong.
Korban kemudian tidak berdaya dan terjatuh bersimbah darah. Warga pun berdatangan dan langsung membawa korban ke RSUD Deliserdang.
Warga sekitar heboh. Kabar tersebut tak lama sampai ke Polsek Lubukpakam. Tim Reskrim Polsek Lubuk Pakam tiba di lokasi kejadian dan mengamankan pelaku.
“Awalnya aku hanya mau ngemop (menggertak) saja. Biar jelas aku tahu siapa yang mengkibuskan kawan ku ditangkap polisi. Tapi karena dia jogal (keras kepala) aku makin emosi. Akhirnya kutikam dia (korban),” kata Rudi saat ditemui di Mapolsek Lubukpakam, Minggu 24 Februari 2019.
Rudi mengaku sangat menyesal atas perbuatannya. Apalagi mereka adalah tetangga seberang rumah.
Bahkan saat merantau ke Jakarta pada 2005 lalu, mereka berdua sempat tinggal dalam satu rumah kontrakan.
“Kami sempat sama di Jakarta. Tapi selalu aku dianggapnya macam anak kecil saja. Itupun aku masih maklum karena sekampung,” kata Rudi.
Sementara, Kanit Reskrim Polsek Lubuk Pakam Iptu Herwin membenarkan kejadian itu. Herwin mengatakan, korban masih dalam kondisi kritis saat dirujuk ke RS Adam Malik Medan.
“Pelaku sudah diamankan. Kita sedang dalami motifnya,” kata Herwin.(*)