PROSUMUT – Kantor perwakilan wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sediakan uang pecahan baru senilai Rp6,838 triliun.
“Kami sudah mempersiapkan uang pecahan baru ini dalam bentuk uang pecahan kecil (UPK) dan uang pecahan besar (UPB) yang merupakan komitmen BI untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut,” ujar Kepala BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat, Jumat 10 Mei 2019.
Kata Sisto, dari Rp 6,838 triliun uang pecahan baru disiapkan, terdiri uang pecahaan kecil (UPK) Rp783,776 miliar dan uang pecahan besar (UPB) dengan total Rp6,054 triliun. Angka tersebut, naik sekitar 15-20 persen dari ramadan dan lebaran tahun lalu.
“Dibandingkan tahun 2018, persediaan uang pecahan baru ini naik 15-20 persen. Tahun lalu, sekitar Rp5,9 triliun. Kita melayani penukaran secara intensif dengan langsung jemput bola ke instansi-instansi,” terangnya.
Ia menjelaskan untuk penukaran uang pecahan baru di 131 titik layanan dilakukan saat bulan Ramadhan hingga menjelang Lebaran nantinya.
Kemudian, juga melibatkan perbankan dengan pelayanan terdapat 70 loket Bank di Medan dan di luar Medan terdapat 8 loket Bank. Untuk penukaran di Perbankan sudah bisa dilakukan sejak 2-16 Mei 2019 dana 20-31 Mei 2019.
“Kita memiliki kas keliling BI dan Perbankan di 15 Pasar di Kota Medan, dimulai 2 hingga 29 Mei 2019. Kemudian, kita memiliki kas keliling di Lapang Benteng penukaran dilakukan sejak 20-23 Mei 2019 dan 27-29 Mei 2019,” ungkap Sisto.
Dia menuturkan, pihak BI Sumut juga melayani hal serupa di 7 instansi, yakni di Pemprov Sumut, Pemko Medan, Lantamal I Belawan, Polda Sumut, Kejari Medan, Brimob Polda Sumut dan TVRI.
Kebutuhan uang pecahan baru sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia dan khususnya di Sumut untuk uang pecahan kecil baru untuk dibagikan kepada sanak keluarga pada perayaan Lebaran nantinya. Dengan itu, BI harus siap memenuhi kebutuhan uang tersebut.
“Semua data-data yang ada. Termasuk meminta perbankan rencana penarikan. Mereka sudah menyampaikan sampai akhir bulan ini dan awal Juni diperikaran akan terjadi penarikan sekitar Rp 6,8 triliun. Kami sudah menyiapkan sekitar Rp 8,7 triliun. Kita menyiapkan lebih dari kebutuhan-kebutuhan masyarakat,” tandasnya.(*)