Prosumut
Budaya

Islam Aboge Baru Puasa Hari Ini

PROSUMUT – Umat Islam Aboge yang banyak terdapat di wilayah eks Karesidenan Banyumas, baru akan melaksanakan ibadah puasa pada Selasa (7/5).

Awal puasa Islam Aboge berbeda dengan umat Islam lain di Indonesia yang sudah melaksanakan puasa pada Senin (6/5).

“Kami memiliki perhitungan dan rumus sendiri dalam melakukan perhitungan jatuhnya hari-hari besar agama Islam. Termasuk saat awal puasa, Idul Fitri, maupun hari-hari besar lainnya,” jelas Juru Bicara Komunitas Adat Banokeling Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas, Sumitro, Senin (6/5). 
 
Dalam sistem kalender aboge (Alif Rebo Wage), tahun ini disebut juga sebagai tahun Be.

Pada tahun Be, awal tahun 1 Muharam (1 Suro) jatuh pada Kamis dengan pasaran Manis (Kamis Manis).

BACA JUGA:  Sofyan Tan: Teater Memberi Pesan Moral yang Kuat

“Dengan rumus Nemro, maka awal Ramadhan dalam perhitungan Aboge jatuh pada Selasa Pahing,” jelasnya.

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka Idul Fitri versi Aboge juga sudah dipastikan akan jatuh pada hari Kamis Pahing.

Dengan penetapan ini, Hari Raya Idul Fitri Aboge juga diperkirakan akan jatuh sehari setelah umat Islam lainnya di Tanah Air merayakan Idul Fitri.

Umat Islam yang menggunakan kalender Aboge tersebar di beberapa wilayah. Di Kabupaten Banyumas, mereka tersebar di beberapa tempat.

Antara lain di Desa Kracak Kecamatan Banyumas, Desa Cikakak Kecamatan Wangon dan Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang.

Di Cilacap, Aboge tersebar di wilayah Kecamatan Adipala. Sedangkan di Kabupaten Purbalingga, berada di Desa Onje Kecamatan Mrebet. 

BACA JUGA:  Ciptakan Generasi Humanis dan Peka terhadap Alam Lewat Kebudayaan

Dengan penetapan ini, maka umat Islam Aboge baru akan mulai melaksanakan salat tarawih pada Senin (6/5) malam ini. Biasanya, mereka melaksanakan tarawih di masjid atau musala tertentu.

Diketahui, penganut Islam Aboge atau Alif-Rebo-Wage (A-bo-ge) merupakan penganut aliran yang diajarkan Raden Rasid Sayid Kuning.

Perhitungan yang dipakai aliran Aboge telah digunakan para wali sejak abad ke-14 dan disebarluaskan oleh ulama Raden Rasid Sayid Kuning dari Pajang.

Para penganut Islam Aboge meyakini, dalam kurun waktu delapan tahun atau satu windu terdiri dari tahun Alif, Ha, Jim Awal, Za, Dal, Ba/Be, Wawu, dan Jim Akhir.

BACA JUGA:  Ciptakan Generasi Humanis dan Peka terhadap Alam Lewat Kebudayaan

Kemudian, dalam satu tahun terdiri 12 bulan dan satu bulan terdiri atas 29-30 hari dengan hari pasaran berdasarkan perhitungan Jawa, yakni Pon, Wage, Kliwon, Manis (Legi), dan Pahing.

Dalam hal ini, hari dan pasaran pertama pada tahun Alif jatuh pada Rabu Wage (Aboge), tahun Ha pada Ahad/Minggu Pon (Hakadpon), tahun Jim Awal pada Jumat Pon (Jimatpon), tahun Za pada Selasa Pahing (Zasahing), tahun Dal pada Sabtu Legi (Daltugi), tahun Ba/Be pada Kamis Legi (Bemisgi), tahun Wawu pada Senin Kliwon (Waninwon), dan tahun Jim Akhir pada Jumat Wage (Jimatge).(*)

Konten Terkait

Rumah Literasi Ranggi Dikunjungi Kadis Perpustakaan dan Arsip Deliserdang

Editor prosumut.com

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Ramai-ramai Bersihkan Sungai Babura

Editor prosumut.com

Bupati Hadiri Temu Kangen Paguyuban Pujakesuma Asahan

admin2@prosumut

JPRMI Percut Seituan Lanjutkan Khitan Massal Gratis

Editor Prosumut.com

Nostalgia dengan Teknologi Jadul

valdesz

Telkomsel Donasi Ventilator, 100.000 APD dan Bansos Rp 25 Milliar Hadapi Covid-19

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara