Prosumut
Budaya

YPI-CSR, Bentuk Kelompok Simpan Pinjam di 6 Desa Terdampak Bencana

PROSUMUT – Yayasan Pusaka Indonesia (YPI) bekerjasama dengan CRS, memfasilitasi terbentuknya Simpan dan Pinjam kelompok masyarakat di enam Desa terdampak bencana dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Enam Desa yang menjadi pilot project yakni Desa Salua, Namo, Bolapapu Kecamatan Kulawi, Desa Tuva Kecamatan Gumbasa Kabupaten Sigi, Desa Loli Tasiburi dan Kelurahan Kabonga Besar, Kecamatan Banawa Kabupaten Donggala.

Spesialis Livelihood CRS, Sulistyo mengatakan kegiatan bertujuan untuk menyediakan fasilitas simpanan dan pinjaman sederhana kepada masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan di sektor formal.

“Saat ini sudah terbentuk 26 kelompok dengan jumlah anggota 485 orang baik perempuan, laki-laki dan difabel,  dana simpanan saat ini bervariasi antara 2-8 juta di setiap kelompok, harapannya di bulan Maret ini sudah terbentuk minimal 30 kelompok,” kata Sulistyo, Jumat 13 Maret 2020.

Selain simpan pinjam, keunikan lain dari simpan pinjam ini ada dana sosial yang diperuntukan untuk kepentingan sosial di masyarakat desa.

Dana sedekah diperuntukan untuk orang yang tertimpa musibah di lingkungan kelompok dan dana simpan pinjam ini berbasis Syariah yang tidak ada bunga ataupun jasa dan kelompok. Selain itu juga mempunyai visi misi serta aturan kelompok yang dibuat bersama.

Ditambahkannya pertemuan para anggotanya bertemu secara reguler sesuai jadwal  yang disepakati. Para anggota menyimpan uang pada setiap pertemuan dalam jumlah yang berbeda, dan dapat meminjam dana tersebut.

“Pada akhir periode para anggota membagi semua uang simpanan beserta keuntungan. Para anggota juga memiliki dana sosial untuk kebutuhan darurat mereka menggunakan sistem pencatatan yang cermat,” ungkap Sulis sapaannya.

Sementara Koordinator Program YPI Marjoko menambahkan kelompok simpan pinjam ini setidaknya membiasakan masyarakat untuk menabung dan tabungan tersebut dapat dipergunakan pada saat kedaruratan dan membantu pengelolaan sumber daya mereka dengan lebih baik.

Dengan membangun kelompok simpan pinjam, anggota bisa menyisihkan sebagian pendapatannya.

“Jadi, para anggota memiliki simpanan di kelompok.  bisa di pinjam bila sewaktu-waktu saat anggota atau kelompok membutuhkan modal untuk kegiatan produktif, dan biaya kesehatan dan pendidikan anak dan lainnya,” pungkasnya. (*)

Konten Terkait

JNE Dukung UKM Silangit Masuk ke Ranah Digital

Editor Prosumut.com

Peduli Kasih Covid-19, PPSD Siahaan Medan Berbagi Sembako

admin2@prosumut

Dinkes Sumut Sembelih 10 Hewan Qurban

admin2@prosumut

Pertamina Gulirkan Rp11,9 Miliar untuk Kebangkitan UMKM

Editor Prosumut.com

Satbrimobda Kepri Bersihkan Sampah di Pantai Batu Hitam

Editor prosumut.com

Kain Ulos 500 Meter Dibentang, Edy: Lestarikan Budaya Lokal

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara