Prosumut
Ekonomi

Virus Corona Mendunia, Harga Emas Tembus Rp 811.000 per gram

PROSUMUT – Merebaknya Virus Corona atau Covid-19 di seluruh dunia berdampak pada harga emas yang mengalami kenaikan harga.

Kini harga emas logam mulia berada di kisaran Rp 811.000 per gram nya. Hal ini disebabkan seiring ketakutan pasar dan perlambatan sektor ekonomi dunia.

Dikatakan Area Manager PT Bank Syariah Mandiri (BSM) Medan Kota, Wachjono  sejak dulu harga emas tidak pernah turun dan harga emas juga tidak ditentukan dari pemerintah tapi dari pasar yang terkait dengan demand (permintaan) dan supply (penawaran).

“Saat ini kita tahu adanya virus corona dan cukup berdampak terhadap ekonomi terutama pasar dunia yang menyebabkan harga emas tembus sekitar Rp 811.000 per gramnya. Sungguh logam mulia ini menarik ya,” kata Wachjono disela-sela Seminar Emas tentang Perencanaan Keuangan Berbasis Emas di Hotel Santika Dyandra Medan, Jumat 13 Maret 2020.

BACA JUGA:  Pengembangan Pelabuhan Pangkalan Susu Dongkrak Ekonomi Lokal

Lanjutnya, untuk memudahkan nasabah dalam berinvestasi emas logam mulia, pihaknya menyediakan logam mulia yang diproduksi dari aneka tambang sehingga keasliannya dan keabsahannya bisa dijaga.

Logam mulia atau emas yang disediakan mulai dari 1 gram hingga 250 gram.

Ia mengaku nasabah yang membeli logam mulia dari BSM ini akan lebih menguntungkan sebab bisa dicicil. Kalau beli ke toko emas, nasabah harus  mengeluarkan uang untuk 100 gram saja sekitar Rp 80 juta.

BACA JUGA:  Galeri Investasi Kini Hadir di Langkat, Dorong Literasi Keuangan dan Pasar Modal di Daerah

“Di BMS bisa dicicil setiap bulan dengan jangka waktu tertentu dan tidak memberatkan nasabah,” ungkap Wachjono.

Ia mengatakan, antusias masyarakat membeli dan menjual emas di BSM kecenderungannya hampir sama. Nasabah yang membeli emas itu biasanya sebagai alat investasi sebab harga emas terus naik.

“Biasanya customer menjadikan investasi emas yang dipergunakan untuk keperluan anak sekolah, naik haji dan sebagainya,” imbuhnya.

Wachjono juga menjelaskan dari seluruh Indonesia, umumnya investasi emas sudah tidak asing, tergantung karakter masyarakat.

Di Aceh dan Makasar, emas itu sebagai perhiasan, yang sifatnya investasi di setiap kota pasti ada.

BACA JUGA:  Pengembangan Pelabuhan Pangkalan Susu Dongkrak Ekonomi Lokal

Turut hadir dalam acara Seminar Emas tersebut yakni Area Manager BSM Medan Raya, Arie Darma Permana dan Pawning Group BSM Pusat sekaligus Fasilitator Praktisi Emas, Tony Desiyanto.

Ditambahkan Arie, dengan adanya seminar emas ini diharapkan para nasabah  semakin punya wawasan dan ilmu tentang logam mulia.

Ia mengimbau agar masyarakat yang ingin berinvestasi emas harus berhati-hati dan jangan terlalu percaya dengan iming-iming yang tidak jelas dari lembaga tertentu.

“Agar lebih aman, beli emasnya itu di BSM ataupun lembaga yang terpercaya,” pungkasnya. (*)

Konten Terkait

Juni 2019, Inflasi di Sumut 1,63 Persen

Editor prosumut.com

Horeee!! Rupiah Terus Menguat

Val Vasco Venedict

Sinergitas Pemerintah Daerah Mampu Kendalikan Inflasi

Editor prosumut.com

Kejutan 2019, Tokopedia Dapat “Suntikan” Mantan Menkeu

Val Vasco Venedict

Medan Inflasi 0,38 Persen di Januari 2021

Editor Prosumut.com

Fotile Kenalkan Inovasi Kompor Gas Tanam dan Mesin Cuci Piring di Medan

Editor prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara