Prosumut
Olahraga

Timnas Terbentur Tembok

Oleh: Batara L. Tobing (Kolumnis Prosumut.com)

PROSUMUT – Dua kali Tim Nasional (timnas) Sepakbola Indonesia terbentur tembok yang gagal ditembus dalam pertandingan Internasional kali ini.

Pertama, saat Timnas U23 yang berlaga melawan Laos dalam kualifikasi Piala Asia U23 di Stadion Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu 3 September 2025.

Di pertandingan kualifikasi Piala Asia U23 yang lebih mengunggulkan Timnas Indonesia untuk meraih kemenangan secara mudah, ternyata harus gigit jari karena tidak mampu mencetak gal kemenangan dan berakhir dengan hasil draw 0-0.

Dengan hasil tersebut, Timnas Indonesia wajib menang melawan Korea Selatan apabila ingin berhasil lolos dari babak penyisihan grup untuk melaju dan mendapatkan slot di kejuaraan Piala Asia di Arab Saudi tahun 2026 yang akan datang.

Kedua, pertandingan Timnas Senior Indonesia dalam laga friendly match melawan Timnas Lebanon pada 8 September 2025 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, yang juga terbentur tembok kokoh Lebanon sehingga tidak dapat ditembus dimana harus puas dengan hasil draw 0-0.

Hasil ini membuat Timnas Indonesia gagal menggapai kemenangan, meskipun dalam statistik pertandingan Timnas Indonesia menguasai lebih dari 80 persen penguasaan bola.

Laga friendly match Timnas Indonesia melawan Lebanon ini dimaksudkan sebagai persiapan Timnas Indonesia untuk menghadapi pertandingan babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di bulan Oktober 2026 untuk berebut satu tiket ke Piala Dunia 2026, dimana Indonesia tergabung dan bertarung satu grup dengan Arab Saudi dan Irak.

Bila mencermati hasil draw 0- 0 melawan Lebanon yang diperoleh saat bertarung di friendly match kali ini, menjadikan fans Timnas Indonesia merasa was was.

Sebab, lawan selanjutnya yang akan dihadapi Timnas Indonesia adalah Tim Timur Tengah yang lebih kuat secara peringkat FIFA daripada Lebanon, yaitu Arab Saudi dan Irak.

Pada pertandingan uji coba sebelumnya, Timnas Arab Saudi berhasil mengalahkan Makedonia Utara 2-1 dan Timnas Irak berhasil menjuarai Piala Raja Thailand.

Pada dua pertandingan Internasional Timnas U23 melawan Laos maupun Timnas senior melawan Lebanon, tergambar rasa frustasi pemain Timnas Indonesia akibat kesulitan dan tidak dapat menembus tembok pertahanan kedua lawan yang memainkan strategi pertahanan rapat parkir bus dan kesan bermain dengan negatif football.

Walaupun Timnas Senior Indonesia dalam persiapan menghadapi babak keempat kualifikasi Piala Dunia telah menambah daya gebrak ujung tombak dengan menambah tiga orang pemain baru melalui naturalisasi yaitu Mauro Zillstra, Miliano Jonathan dan Andrian Wibowo, namun dalam pertandingan melawan Libanon kali ini ternyata masih belum menunjukkan hasil yang signifikan.

Dalam artian, ketiga pemain baru yang diharapkan menambah daya serang ternyata belum secara meyakinkan dapat menggantikan peran Ole Romeny yang masih harus beristirahat akibat cedera kaki saat berlaga di kejuaraan Piala Presiden yang lalu.

Kegagalan timnas Indonesia menembus lawan yang memakai strategi pertahanan rapat parkir bus, baik saat dipertandingan Timnas U23 yang diarsiteki pelatih Gerald Vannenburg maupun Timnas Senior dengan arsitek Coach Patrick Kluivert saat melawan Lebanon, mengindikasikan strategi dan pemain yang kurang kreativitas dalam menghadapi kebuntuan menghadapi tembok kokoh.

Hal ini pun menyebabkan para pemain menjadi frustasi sendiri dan seringkali dapat berujung panas hingga permainan kasar.

Prediksi terhadap pertandingan babak keempat kualifikasi Piala Dunia di Arab Saudi di bulan Oktober 2025 mendatang, Timnas Indonesia akan mendapatkan kesulitan besar bila tidak dapat menemukan solusi strategi yang tepat dalam memecah tembok pertahanan lawan yang rapat.

Arab Saudi maupun Irak yang akan menjadi lawan Timnas Indonesia di babak keempat, pastilah berupaya memenangkan laga dengan segala cara untuk dapat lolos ke Piala Dunia 2026 mendatang, baik upaya teknis maupun non teknis.

Salah satu upaya non teknis Saudi Arabia adalah berhasil memindahkan arena pertandingan babak keempat kualifikasi Piala Dunia yang semula direncanakan dilangsungkan di negara netral, atas lobby Saudi menjadikan Arab Saudi menjadi tuan rumah yang tentu saja akan menguntungkan mereka dengan bermain dikandang sendiri.

Pertandingan sepakbola itu sejatinya bukan semata soal kemampuan teknis mengolah bola di kaki, melainkan juga dibutuhkan kemampuan untuk membaca strategi lawan dan menghasilkan kreativitas mengatasi kebuntuan saat terbentur tembok kokoh agar tidak berdampak negatif terhadap permainan secara keseluruhan.

Karena itu, dibutuhkan kecerdasan berpikir seorang pemain bola dalam menghadapi problem yang situasional di lapangan.

Di luar lapangan, para pengurus dan punggawa sepakbola nasional wajib pula harus kreatif mengatasi soal non teknis yang berpeluang merugikan tim nasional saat berjuang di lapangan.

Semoga dipertandingan babak keempat kualifikasi piala dunia mendatang, Timnas Indonesia dapat bertanding dengan smart dan trengginas, sehingga cita cita bermain di Piala Dunia yang menjadi impian bangsa Indonesia dapat terwujud. (*)

Konten Terkait

Prediksi Pertandingan Rosenborg BK vs PSV Eindhoven

Pro Sumut

Prediksi pertandingan Granada vs Sevilla

Pro Sumut

Prediski Pertandingan Liga Inggris: Crystal Palace vs Leicester City

Pro Sumut

Prediksi Pertandingan Liga Italia: Fiorentina vs Hellas Verona

Pro Sumut

Prediksi Verona vs Lazio: Mulai Incar Runner-up

Pro Sumut

Hasil Leverkusen Vs Munchen: Luar biasa, Munchen Pesta Gol lagi

Pro Sumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara