PROSUMUT – Usai Pemilihan Umum (Pemilu) dilaksanakan bukan berarti masalah selesai. Justru kini muncul masalah pelik dalam proses penentuan siapa yang akan memimpin Indonesia 5 tahun ke depan.
Pasalnya, banyak oknum yang ingin membuat Pemilu menjadi tidak fair dengan cara kotor, salahsatunya meretas situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Karena seperti diketahui sebelumnya di situs resmi KPU ada laporan jumlah suara per TPS dari seluruh Indonesia. Namun setiap hari hingga kini ada saja orang yang mau membobol situs tersebut.
“Setiap hari ada serangan. Dalam satu hari bisa ratusan hacker yang menyerang,” ungkap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari, Rabu 24 April 2019.
Namun, kata dia, sejauh ini para hacker itu belum berhasil.
Menurut dia, para peretas itu berasal dari seluruh Indonesia. Beberapa di antaranya berasal dari kalangan mahasiswa dan para praktisi IT profesional.
“Jadi insyaallah tidak ada hacker dari orang asing, ” tegasnya.
Sebelumnya, Ketua KPU, Arief Budiman, mengatakan peretasan situs KPU dilakukan secara individu.
Tapi ia memastikan, peretasan situs tidak akan mempengaruhi dan mengubah hasil pemilu. (*)