PROSUMUT – Suasana haru menghiasi acara syukuran dan peluncuran buku Rahmat Shah berjudul Kanker Prostat Bukan Vonis Mati di Wong Solo Polonia, Sabtu 26 Oktober 2019.
Buku dengna judul lengkap Kanker Prostat Bukan Vonis Mati, Sembuh dari Kanker Berkat Doa & Sedekah oleh DR H Rahmat Shah itu berisi tentang bagaimana perjalanan sang penulis dalam upaya menyembuhkan penyakit yang diderita sejak 13 Juli 2016 silam.
Selain di dalam Negeri, Rahmat Shah juga berobat ke Malaysia, Singapura hingga ke Jepang. Oleh para dokter dan tim medis, pendiri Museum dan Galeri Rahmat ini disarankan untuk menjalani operasi. Bahkan ia divonis hanya akan bertahan hidup hingga satu tahun sejak menderita penyakit tersebut.
Karena itu peluncuan buku ini juga merupakan ungkapan rasa syukur seorang Dr H Rahmat Shah kepada Allah SWT karena telah selamat dari penyakit yang mematikan itu.
Menyampaikan sambutannya pada acara itu, Rahmat Shah pun seakan tak kuasa menahan air matanya yang sempat mentes, yang kemudian ia diapit kedua putranya berdiri di depan ratusan undangan dan masyarakat umum yang hadir.
Melanjutkan kisah perjuangan Rahmat Shah, setidaknya ada empat rencana operasi yang telah dijadwalkan, akhirnya batal dijalankan. Dirinya kemudian dikunjungi Tuan Syekh Besilam yang melarang dirinya dioperasi.
Seolah mendapat ilham, tak lama berselang, Rahmat Shah menerima sebuah pesan di handphone yang menyebut ada seorang dokter di Jerman yang dapat menyembuhkan penyakit kanker prostat tanpa operasi.
Dengan bantuan teman-teman, Rahmat Shah berhasil menemui Prof Dr Michael K Stehling MD PhD di Prostata Centre, rumah sakit khusus Kanker Prostat di Jerman.
Setelah melalui serangkaian pemeriksaan, Rahmat Shah dan tim dokter sepakat menjalani terapi nanoknife pada 13 Maret 2017. Benar saja, setelah menjalani terapi nanoknife, kanker prostat yang sempat menggerogoti dinyatakan hilang.
“Semua berkat doa dan dukungan teman-teman. Kiranya kesembuhan ini sebagai kesempatan bagi saya untuk bisa berbuat lebih banyak lagi bagi masyarakat, bangsa dan negara. Terimakasih,” ucap Rahmat.
Selanjutnya Rahmat Shah melakukan pemotongan tumpeng dan menyerahkan kepada seluruh undangan. Dilanjutkan dengan pemotongan kue sebagai perayaan ulang tahun Rahmat Shah ke 69 yang jatuh pada tanggal 23 Oktober.
Pangdam I/BB Mayjend M Sabrar Fadhillah turut bersuka cita dengan kesembuhan Rahmat Shah dari kanker prostat. Ia juga berterimakasih atas semua kontribusi yang diberikan seorang Rahamat Shah untuk Sumatera Utara juga Indonesia.
Suka cita juga disampaikan Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah. Ia menyebut, Buku Kanker Prostat Bukan Vonis Mati yang diluncurkan dapat menjadi motivasi bagi penderita kanker untuk sembuh.
“Juga sebagai pengingat bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan,” pesan Musa Rajekshah.
Kegiatan diawali tausiyah singkat oleh Prof Dr Muzakir MA yang mengingatkan bahwa kesembuhan hanya datang dari Tuhan. Mengutip film The Secret of God, Muzakir memaparkan empat upaya untuk mendapat kesembuhan.
Yaitu selalu berdoa dan bersyukur kepada Tuhan, menjalani hidup dengan semangat dan optimis serta berbagi dengan orang lain. Para undangan lalu disuguhkan video perjalanan Rahmat Shah sejak divonis menderita kanker prostat dan upayanya untuk mendapat kesembuhan.
Turut hadir dalam peluncuran buku, Anggota DPR RI HM Husni Mustafa, Anggota DPD RI Dedi Iskandar Batubara, MUI Sumut, Kadispora Sumut Baharudin Siagian, Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis, sejumlah duta besar negara, Pengurus PMI se Sumut, Pengurus KNPI Kota Medan dan sejumlah organisasi kemasyarakatan. (*)