Prosumut
Pemerintahan

Surplus Produksi Pangan Sumut, Edy: Harusnya Harga Terkendali

PROSUMUT – Terjadinya inflasi yang disebabkan naiknya harga beberapa komoditi pertanian seperti cabai dan sebagainya diyakini bukan akibat dari rendahnya produksi. Sebab diperkirakan untuk Sumatera Utara (Sumut), hasil tanaman pangan masih mencukupi kebutuhan masyarakat setempat, bahkan surplus.

“Seharusnya harganya dapat terkendali,” ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, usai membuka kegiatan Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-39 dan Hari Krida Pertanian ke-47 Tingkat Provinsi 2019, di Lapangan Merdeka Medan, Rabu 9 Oktober 2019.

Hadir di antaranya Ketua TP PKK Sumut Nawal Edy Rahmayadi, Wakil Ketua TP PKK Sumut Sri Ayu Mihari Musa Rajekshah, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin, Danlantamal Laksma Abdul Rasyid, Pangkosek Hanudnas III Marsma Djhon Amarul, serta mewakili unsur Forkopimda Sumut.

Namun perkiraan capaian surplus komoditi pertanian, lanjut Gubernur, tidak dirasakan oleh rakyat di Sumut. Sebab menurutnya, harga di pasar diatur oleh pedagang dan tengkulak yang menggunakan sistem ijon, atau membeli komoditi tani sebelum masa panen atau dikontrak.

“Untuk itu perlu kehadiran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara yang nanti melalui BUMD Pangan. Jadi dari mulai penanaman sampai ke panen, itu ditampung BUMD. Dan yang mengatur harga juga BUMD,” ujar Edy Rahmayadi, didampingi Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Azhar Harahap, serta Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Dahler Lubis.

Dengan begitu, kata Edy, ketahanan pangan khususnya untuk Sumut dapat terwujud.

Sebab tujuan dibentuknya BUMD Pangan antara lain untuk menjaga harga supaya tetap terkendali, dengan memotong mata rantai distribusi, sehingga otomatis akan bisa meredam laju inflasi. Karena itu pula, beberapa hari lalu badan ini sudah dibentuk.

“Hanya proses siapa berbuat apa, akan diatur pembagian tugasnya. Sehingga nanti diatur sampai ke tingkat kabupaten/kota,” sebut Gubernur yang mengatakan semua sektor terkait akan dilibatkan.

Sementara Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Azhar Harahap melaporkan bahwa kegiatan memperingati Hari Pangan Sedunia ini melibatkan setidaknya 1.500 orang yang terdiri atas 33 kabupaten/kota, kelompok wanita tani, kelompok PKK, Gapoktan dan Koperasi.

“Kemudian ada beberapa pengusaha pangan lokal, pelaku bisnis bidang pangan. Tujuannya untuk memotivasi tumbuhnya kemandirian pangan di setiap daerah. Meningkatkan mutu dan kualitas dari pangan olahan masyarakat, termasuk pengemasan dan label halal,” jelasnya.

Dalam kegiatan ini, lanjut Azhar, juga ada bagi-bagi ayam goreng dan telur rebus sebanyak 3.000 paket. Terutama untuk anak sekolah dan masyarakat sekitar, yang dibiayai oleh para pengusaha unggas di Kota Medan dan sekitarnya.

Selain itu, Gubernur juga sempat berkeliling mencicipi berbagai pangan olahan dari masing-masing kabupaten/kota yang ikut berkompetisi pada lomba pangan.

Namun yang terpenting dalam pesannya adalah bagaimana kekayaan pangan, kearifan lokal perlu disampaikan ke publik dengan kemasan yang lebih baik. (*)

Konten Terkait

Penerapan PPKM Mikro Kota Tebingtinggi Sampai 20 Juli 2021

Editor prosumut.com

Anggota DPRD Binjai Dapat Uang Purnabakti Rp 9 Juta

Editor prosumut.com

GTPP Covid-19 Tebingtinggi Buka Layanan Pengaduan Data Bansos

admin2@prosumut

Anggaran Pilkada Binjai 2020 Bertambah Rp2,3 M

Editor prosumut.com

Pengisian Sensus Penduduk Online Sebesar 2,31 Persen di Sumut

Editor prosumut.com

Wali Kota Serahkan LKPj 2019 di Paripurna DPRD Tebingtinggi, Semua Dicek Covid-19

admin2@prosumut
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara