Prosumut
Pemerintahan

Sergai Siap Sambut TPO Asia Pasific 2021

PROSUMUT – Wali Kota Oh Keo Don menutup secara resmi General Assembly 9thTourism Promotion Organization Asia Pasific (TPO-AP) diParadise Hotel Kota Busan, Korsel.

Kegiatan yang digelar dua tahun sekali itu dihadiri anggota sebanyak 124 City Members se-Asia Pasific, diantaranya Indonesia menghadirkan Provinsi Sumut dengan sepuluh Kabupaten/Kota, begitu juga dengan Kota Surabaya yang tergabung dalam anggota TPO yang telah menjadi Sister City, Kota Busan selama 25 tahun.

Hal itu disampaikan Bupati Sergai, H Soekirman secara langsung kepada Kadis Kominfo Sergai Drs Akmal MSi melalui pesan Whap shap, pada Sabtu 28 September 2019 malam.

Soekirman mengatakan, pada kegiatan even tersebut Walikota Surabaya Tri Risma Harini sangat bersyukur telah menjadi Sister City Kota tersebut, telah banyak kemajuan yang dicapai, kata Bupati Soekirman.

Selain Risma, sebut Bupati Soekirman, turut serta didaulatkan Datok M Burhan Walikota Taiping Malaysia. Beliau mengajak seluruh anggota TPO, Hand in Hands untuk membesarkan kue tourism bersama-sama, selanjutnya dapat kita nikmati pula secara bersama kelezatan kue tersebut, sebutnya.

Pada kesempatan itu Walikota Surabaya Tri Risma Harini mengatakan, meskipun Surabaya tidak punya panorama seindah kota Busan, tapi kami terus membangun SDM untuk menjadi masyarakat ramah, dengan pelayanan tuan rumah yang baik hati, sehingga banyak orang datang melancong ke Surabaya,” katanya.

Wali Kota Surabaya itu yakin bahwa pariwisata sudah menjadi Industry yang sangat menguntungkan secara ekonomi, sehingga perlu dikembangkan terus melalui kerjasama dan untuk kemakmuran rakyat secara bersama-sama, bilangnya yang disambut applaus sekitar 600an peserta yang hadir.

Disela acara pertemuan TPO tersebut, Walikota Surabaya Tri Risma Harini sempat menyapa Bupati Tobasa Rapidin Simbolon, spontan Risma bertanya kepada Bupati Tobasa itu.

“Apakabar pak Bupati Samosir? Apakah Danau Toba sudah bersih? Dengan senyum Rapidin simbolon menjawab. Ya bu, sudah semakin baik,” sambut Rapindin kepada Tri Risma Harini dengan penuh canda dan tawa.

Sebelumnya, hasil pertemuan melalui voting Provinsi Sumut telah ditunjuk sebagai tuan rumah General Assembly ke 10th pada 2021 mendatang. Kesempatan ini adalah ajang penting dalam membangun dunia kepariwisataan di Sumatera Utara (Sumut).

Jelang penutupan acara tersebut, Kadis Pariwisata Sumut Ria Telaumbanua mewakili Gubsu Edy Ramayadi menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Sumut akan bergotong royong dengan Kabupaten/Kota lainnya, untuk mensukseskan TPO di Sumut.

Kemudian General Secretary Mr.Kim Soo IL menyerahkan bendera TPO kepada perwakilan Provinsi Sumut untuk dikibarkan dan disukseskan bersama.

Menjelang General Assembly 10th TPO 2021 mendatang, Soekirman mengatakan Kabupaten Sergai akan mengandalkan Wisata Desa dengan menitik beratkan pada Wisata Pangan atau Wisata Tani, dan Wisata Budaya.

Jargon Pangan, Pariwisata, dan Budaya (PATAYA) semua akan jadi modal Kabupaten Sergai untuk menggaet wisata domestik dan bangsa serumpun Malaysia, katanya.

Menurut Soekirman, terdapat 3 negara bagian yang sepakat untuk pertukaran pelancong seperti Kotabahru, Kelantan, Taiping dan Kuala Kangsar Perak. Dalam waktu dekat akan dijajaki agar kedua bangsa serumpun saling jual beli paket wisata yang tersedia, sebutnya.

Diakui Soekirman yang juga ketua PERHIPTANI Sumut ini tidak mudah menjadikan suatu desa sebagai obyek wisata.

Plenary Session Sergai menyebutkan kekhawatiran atas generasi milenium yang ternyata paling tinggi jumlahnya disektor pariwisata hingga 70 persen.

Sayangnya dengan teknologi informasi (IT) mereka umumnya less of social touch, kurang sentuhan sosial dan budaya masyarakat.

“Mereka asyik dengan gadget hingga melupakan social behaviour dan interaksi. Jangankan bangun asimilasi atau akulturasi budaya, bangun inter relasi pun hanya pada teman dalam grup virtual saja,” bilang Soekirman.

Tentunya, dengan hal ini yang dapat dimanfaatkan dengan menjual paket wisata Desa, agar generasi milenium sambil melancong melihat realitas sosial, down to the earth, kata Soekirman.

Hal serupa juga disampaikan Ganesh Gurun praktisi wisata Nepal yang terkenal dengan Ekowisata dan budaya. Ia mengatakan taraf hubungan generasi milenial dengan gadget telah mengancam pelestarian adat dan budaya.

Dengan demikian apa yang telah dipaparkan Kabupaten Sergai merupakan upaya restorasi budaya masyarakat melalui pengembangan wisata desa.

“Mudah-mudahan apa yang dihasilkan plenary session dan paralel session dalam TPO Asia Pasific akan mendorong desainer di Kabupaten Sergai lebih bersemangat dalam mengembangkan industri jasa tersebut,” ucapnya. (*)

Konten Terkait

Dinas PMD Labuhanbatu Monev BUMDes di Bilah Hulu

admin2@prosumut

Pemkab Langkat Sampaikan Nota R-PAPBD 2019

Editor prosumut.com

Disdukcapil Labuhanbatu Pastikan KIA Gratis Tanpa Calo

admin2@prosumut

Ketua DPRD Labura Kritik Pembagian BST di Rumah Pribadi Bupati

admin2@prosumut

Polres Asahan Gelar Perayaan HUT Bhayangkara

admin2@prosumut

Pjs Bupati Labuhanbatu Monitoring Kesiapan Bawaslu Jelang Pilkada

Editor Prosumut.com
PROSUMUT
Inspirasi Sumatera Utara