PROSUMUT – Kodam I Bukit Barisan (Kodam I/BB) membentuk tim investigasi menyelidiki kematian Serda Iman Berkat Gea, prajurit Kompi B Yonif 122 TS, yang diduga mengalami kekerasan.
Kapendam I/BB Kolonel Inf Zeni Djunaidhi menyebutkan, kematian Serda Iman dalam penyelidikan tim investigasi.
Sebelum meninggal, Serda Iman mengalami tendangan di dada kiri oleh sparing partner-nya dalam beladiri tarung derajat pada 4 November 2019. Kemudian, korban jatuh dan kepalanya terbentur.
“Sempat bangun, tetapi jatuh kembali lalu pingsan,” ungkap Zeni dalam keterangan pers di Markas Kodam I/BB, Selasa 12 November 2019.
Lanjut Zeni, tim kesehatan dari satuan setempat yang melihat itu langsung menolong Serda Iman dan melakukan tindakan medis. Kemudian, dibawa ke klinik terdekat di Kecamatan Dolok Masihul, Sergai.
“Setelah mendapatkan perawatan medis oleh klinik, sekitar pukul 18.00 WIB ternyata nyawa yang bersangkutan tidak tertolong,” terang Zeni.
Menurut dia, tim investigasi yang dibentuk untuk keperluan klarifikasi guna mengungkap kejadian maupun latar belakang yang sebenarnya.
Saat ini, tim sedang bekerja tentang bagaimana mekanisme hingga menyebabkan yang bersangkutan meninggal dunia.
“Tim investigasi yang sudah dibentuk masih mendalami lebih lanjut. Apabila ditemukan adanya indikasi kesalahan prosedur atau kelalaian dalam penyelenggaraan latihan, akan memberikan sanksi sesuai aturan hukum di lingkungan TNI,” tegas Zeni.
Sebelumnya, pihak keluarga curiga dengan kematian Serda Iman Berkat Gea yang dinilai tidak wajar. Sang Ibu pada malam harinya bermimpi berjumpa anaknya dengan tertawa dan meminta tolong untuk melihat badannya.
Karena penasaran dengan petunjuk dalam mimpi itu, ibu korban mengecek langsung dan menemukan adanya jahitan luka yang terletak di bagian leher sebelah kiri dan terlihat masih baru.
Alhasil, pemakaman jenazah Serda Iman Berkat Gea akhirnya ditunda. Keluarga membawa jenazahnya ke RSU Gunungsitoli untuk dilakukan autopsi. (*)