PROSUMUT – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencatat kinerja positif sektor perbankan dan ekonomi daerah. Perekonomian Sumut tumbuh sebesar 5,03 persen pada tahun 2024, meningkat dari 5,01 persen pada tahun sebelumnya.
Kepala OJK Sumut, Khoirul Muttaqien menegaskan, pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata Pulau Sumatera sebesar 4,45 persen dan setara dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan investasi, konsumsi rumah tangga, serta ekspor yang menguat seiring kenaikan harga komoditas unggulan Sumut seperti CPO, karet, dan kopi di pasar global,” ujar Khoirul Muttaqien dalam acara media update yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Sumatera Utara (Forkom IJK Sumut) dan Media Partner OJK Provinsi di Gedung Menara Bank Mandiri, baru-baru ini.
Selain itu, inflasi tetap terkendali meskipun inflasi inti meningkat menjadi 2,48 persen pada Februari 2025. Pemerintah pun meluncurkan program makanan gratis bagi anak-anak dan ibu hamil guna mengatasi malnutrisi.
Khoirul Muttaqien menjelaskan bahwa sektor jasa keuangan memainkan peran kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Sumut.
Penyaluran kredit terus tumbuh dengan tingkat non-performing loan (NPL) yang tetap rendah. Kredit produktif menunjukkan akselerasi signifikan dalam empat bulan terakhir 2024, mencerminkan meningkatnya kepercayaan pelaku usaha dalam ekspansi bisnis.
Investasi di sektor perkebunan mengalami akselerasi, didukung oleh realisasi belanja pemerintah daerah serta agenda nasional seperti Pemilu Presiden, Pilkada serentak, dan PON XXI.
Di sisi lain, sektor konstruksi mengalami peningkatan pesat berkat percepatan proyek infrastruktur strategis, seperti pembangunan jalan tol, jembatan, dan bendungan menjelang akhir tahun.
Sektor transportasi dan pergudangan juga mencatat pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya, didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat. Namun, sektor industri mengalami perlambatan akibat melemahnya aktivitas manufaktur di negara mitra dagang utama.
Pada triwulan IV 2024, sektor pertanian semakin terakselerasi dengan meningkatnya produksi pangan dan hortikultura.
Momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) turut mendorong aktivitas peternakan, sementara arus barang yang lancar menjelang Natal dan Tahun Baru berkontribusi pada pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan.
“Kombinasi ekspor yang kuat, investasi yang meningkat, dan konsumsi yang stabil mencerminkan ketahanan ekonomi Sumut dalam menghadapi dinamika global dan nasional,” pungkas Khoirul Muttaqien. (*)
Reporter: Nastasia
Editor: M Idris

previous post