PROSUMUT – Dalam semangat menyambut Hari Pahlawan, PLN Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Medan terus menyalakan semangat kepahlawanan masa kini melalui aksi nyata untuk keberlanjutan lingkungan.
Bersama Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dan Baitulmaal Muamalat (BMM), PLN UPT Medan sukses menyelenggarakan Seminar Ilmiah bertema “Pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) untuk Material Konstruksi” di Auditorium Kampus UMSU, Medan, belum lama ini.
Kegiatan ini menjadi wujud komitmen PLN dalam mendorong inovasi teknologi ramah lingkungan serta mengoptimalkan pengelolaan limbah pembakaran batu bara agar memiliki nilai guna tinggi dan manfaat sosial bagi masyarakat.
Langkah dimaksud sekaligus menjadi bentuk kepahlawanan modern, bukan melalui senjata, tetapi melalui ilmu pengetahuan dan kepedulian terhadap bumi.
Assistant Manager Keuangan dan Umum PLN UPT Medan, Arif Putra Utama, mewakili manager PLN UPT Medan dalam sambutannya menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program TJSL PLN dalam mewujudkan green energy dan green society.
“Seminar pemanfaatan FABA hadir sebagai bentuk edukasi dan literasi inovasi pemanfaatan FABA yang berdampak positif bagi lingkungan.
FABA yang kini telah dikategorikan sebagai limbah non-B3 kami manfaatkan sebagai bahan campuran pengerasan jalan, sehingga limbah dapat memiliki nilai kebermanfaatan,” ujarnya, Kamis 6 November 2025.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Melvi Marlabayana, turut mengapresiasi sinergi antara PLN, pemerintah, dan perguruan tinggi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
“Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi antara Pemerintah Kota Medan dan para pemangku kepentingan di bidang energi dan infrastruktur.
Pemanfaatan FABA sebagai material ramah lingkungan menjadi alternatif pengganti material pengikat konstruksi jalan, seperti yang telah diterapkan di kawasan Medan Deli,” ungkapnya.
Melvi berharap kegiatan ini dapat menjadi sarana transfer knowledge dan inspirasi bagi pembangunan berkelanjutan di Kota Medan.
“Kami berharap seminar ini dapat menjadi acuan untuk pengembangan infrastruktur ke depan, menjadikan limbah industri sebagai sumber daya baru yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I UMSU Muhammad Arifin berharap seminar ilmiah ini dapat ditindaklanjuti melalui riset dan penelitian akademik oleh dosen maupun mahasiswa.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi langkah awal dalam mengembangkan penelitian pemanfaatan FABA untuk media konstruksi, sekaligus menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan pembangunan,” jelasnya.
Dekan Fakultas Teknik UMSU, Ade Faisal, menambahkan bahwa kolaborasi antara UMSU, PLN, dan BMM ini sejalan dengan fokus riset fakultas yang tengah mengkaji pemanfaatan FABA dalam bidang teknik sipil dan konstruksi.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BMM Sumatra Utara, Budi Syahputra, menjelaskan bahwa FABA juga memiliki potensi besar sebagai filler dalam campuran aspal yang dapat meningkatkan kualitas serta daya tahannya.
“Hal ini telah kami buktikan melalui program TJSL PLN UPT Medan di Lingkungan 27, Kelurahan Tanjung Mulia, Medan Deli, di mana FABA dimanfaatkan untuk pengerasan jalan dan terbukti efektif,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, PLN UPT Medan optimis bahwa pemanfaatan FABA akan terus berkembang sebagai solusi alternatif di sektor konstruksi, sekaligus memberikan dampak ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar.
General Manager PLN UIP3B Sumatera dalam kesempatan terpisah turut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Semangat kepahlawanan hari ini adalah keberanian untuk berinovasi dan menciptakan perubahan bagi lingkungan dan masyarakat.
Semoga kegiatan ini menjadi kontribusi nyata dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, inovasi ketenagalistrikan, serta manfaat sosial bagi masyarakat luas,” ungkapnya. (*)
Editor: M Idris
