PROSUMUT – Usai dibangun Masjid Agung Pemkab Sergai resmi digunakan untuk melaksanakan salat Jumat yang diikuti oleh ribuan masyarakat dan ASN Pemkab Sergai.
Salat Jumat itu pun digelar secara perdana berdasarkan surat edaran Bupati Sergai dengan nomor 18.3/005/676/2020.
Dalam surat edaran itu, dihimbau kepada setiap kepala OPD/Camat agar mengajak seluruh ASN Pemkab Sergai melaksanakan Sholat Jumat perdana di Masjid Agung Sergai, Jumat 14 Februari 2020.
Usai menggelar sholat, Bupati Sergai Ir Soekirman didampingi Wabup H Darma Wijaya dan Sekda Faisal Hasrimy, mengucapkan rasa syukur atas karunia Allah SWT, karena bisa melaksanakan Salat Jumat berjamaah bersama masyarakat di Masjid Agung kebanggaan masyarakat.
“Puji syukur Alhamdulillah, pada hari ini Masjid Agung Tanah Bertuah Negeri Beradat resmi digunakan secara umum bagi umat muslim yang ingin melaksanakan ibadah salat 5 waktu maupun salat sunah. Tentunya, Pemkab Sergai berharap masjid ini dapat dimakmurkan serta dapat menjadi pusat peradaban umat muslim seluruh Nusantara, terkhusus diKabupaten Sergai,” kata Bupati.
Dikatakan Soekirman, bangunan Masjid yang memiliki 3 lantai ini berdiri megah tepat berada di depan gerbang pintu Tol Teluk Mengkudu.
Pada lantai bawah ditempati oleh pengurus Masjid, kantor MUI, BAZIS beserta pengurus kelembagaan keislaman lainnya. Sedangkan dilantai 2 dan 3 tempat ruangan melaksanakan ibadah salat.
Masjid Agung ini katanya, akan dijadikan sebagai tempat pusat wisata rohani, diaplikasikan melalui menara tower Masjid yang tepat berada dipinggir Jalinsum Sergai.
“Nantinya menara tower ini dapat dipergunakan untuk memandang kawasan masjid hingga sampai pesisir pantai selat Melaka melalui ketinggian menara ini,” bilang Soekirman.
Menurut Soekirman, selain menjadi pusat wisata rohani, Masjid Agung Sergai ini akan diproyeksikan menjadi pusat kuliner dan kerajinan lokal hasil dari produksi UMKM Sergai yang akan dipasarkan disekitar lokasi masjid dengan membangun beberapa tempat yang telah ditentukan.
Dalam hal wisata, Pemkab Sergai akan mendapatkan hibah pesawat terbang dari Lanud Soewondo Medan. Pesawat ini tidak dipergunakan untuk terbang melainkan untuk dijadikan sebagai wisata saja.
“Seperti tempat praktek bertayamum dan sholat yang benar saat umat muslim sedang menjalan ibadah haji saat sedang berada dipesawat. Tempat ini juga akan dijadikan untuk simulasi pelaksanaan ibadah haji, tutur Soekirman. (*)