PROSUMUT – Bupati Serdangbedagai (Sergai) melaksanakan ibadah haji di Mekkah Almukaramma. Dalam ibadahnya, Ir H Soekirman kerap berdoa untuk Indonesia, khususnya Kabupaten Sergai.
Soekirman mengatakan, jemaah haji yang tergabung dalam MES 7 (Sergai, Tebingtinggi dan Nias) dipimpin oleh TPIHI H. Sarifuddin Daulay melaksanakan sholat subuh berjamaah.
Sholat tersebut mewarnai suasana maktab 6 group yang dipimpin oleh imam H Jairan dan doa oleh H Sulaiman.
“Tentunya, dengan doa yang khusuk memberikan rasa syukur atas nikmat Allah SWT,” ujar Bupati Soekirman melalui Kadis Kominfo Sergai Drs H Akmal MSi via pesan WhatsApp, Senin (12/8).
Dalam doa yang khusuk di hening pagi itu, para jemaah juga berdoa agar pembangunan Masjid Agung Sertai dapat selesai sesuai harapan masyarakat.
Kemudian, jamaah melanjutkan perjalanan menuju Jamarat. Selama perjalanan, tidak henti-hentinya para jamaah MES 7 membacakan takbir dan tahmid.
Suasana pun semakin ramai ketika jamaah daerah lain secara kafilah juga melantunkan takbir dan tahmid.
“Jika berpapasan dengan jamaah negara lain selalu bertegur sapa, Indonesia Assalamualaikum brother muslim,” jelas Soekirman.
Tepat pukul 07 Waktu Arab Saudi (WAS), pelontaran jamarat di 3 pilar pun berlangsung seperti Ula, Ustha dan Aqobah. Masing-masung 7 butir batu krikil untum dilemparkan yang sudah disiapkan dari maktab.
“Bagi yang sudah selesai melempar batu tersebut, masih ada juga dari titipan teman. Itu karena jamaah yang tidak sanggup lagi karena alasan fisik dan lansia,” sebutnya.
Sementara itu, pada kloter 7 MES mengambil posisi jamarat di lantai 2. Insya Allah jika dilakukan pada pagi hari, tidak terlalu padat.
“Dan tidak ada masalah,” kata Soekirman.
Suasana pelemparan jamarat berlangsung kondusif. Itu karena jamaah patuh pada jadwal.
“Saat melontar sudah diatur oleh sektor. Pada jam tertentu sudah diantisipasi agar tidak ada jemaah yang cedera akibat berdesak-desakan,” jelas Soekirman.
Selain melakukan serangkaian ibadah yang memang merupakan rukun haji, juga dilaksanakan gerakan simpati dari MES 7. Yaitu Gerakan Amal Saleh (GAS).
“Subhanallah, makanan, buah, minuman berlebih dan selalu ada di maktab. Sementara jemaah tidak makan berlebihan atau pola hidup sederhana selalu dipraktekkan,” kata Soekirman.
Dipimpin ketua kloter, karom, karu menggelar kegiatan sadaqoh yang mengambil lokasi di King Fadh Road. Persis di belakang maktab.
“Banyak saudara muslim dari negara lain seperti Nigeria, Burkina Faso, India, Sudan dan lainnya yang melintas disana menerima takjil dengan hati senang gembira,” urai Soekirman.
“Suasana humanisme yang bertali ukhuwah islamiah tanpa memandang golongan aliran atau bangsa menjadikan jalan amal jariah sekaligus menunjukkan kepribadian jemaah yang bermartabat dari Sumut,” sambungnya.
Seperti sudah menjadi kebiasaan, meskipun ada petugas kebersihan, jamaah Sumut MES 7 tidak betah melihat sampah berterbaran dimana-mana.
Petugas yang terbatas tidak serta merta hadir di maktab. Para Karom dan Karu berkoordinasi dengan kloter dan TPIHI spontas melakukan Gerakan Jamaah Peduli Sampah (GERJAPPAH).
“Para haji yang baru tahallul ini mengutip mulai dari sampah diri sendiri, sampah maktab dan sampah sekitar sektor 6,” sebut Soekirman.
Menurut Soekirman, dengan gotong-royong segala masalah bisa diselesaikan dengan baik. Soekirman berharap, hingga kembali ke tanah air gerakan ini bisa dilanjutkan dengan Gerakan Haji Peduli Sampah (GERHAPPAH).
“Kebersihan adalah bahagian dari iman. Insya Allah Haji Mabrur dimulai dari hal-hal kecil, maslahat dan untuk kebaikan umat serta lingkungan hidup,” ucap Soekirman.
Menutup, rombongan jamaah haji mengucapkan Dirgahayu Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia.(*)